Tour Guide Dadakan

15 7 1
                                    

Saat ini Diva terlihat sedang berada didepan kelas sambil mengecek handphone miliknya. Pagi ini mahasiswi itu akan mengikuti kuis yang diadakan oleh dosen mata kuliahnya.

Taklama datanglah Jessi dengan senyum cerahnya "Baru sampe lo?" tanyanya kepada Diva.

"Udah dari tadi!" tukasnya yang masih menatap layar handphone miliknya.

Jessi berujar "Trus lo ngapain masih disini? Bukannya langsung masuk kedalem"

Divapun membalasnya sambil mematikan handphone miliknya "Didalem berisik! Males masuk jadinya"

Jessipun langsung mengintip kedalam kelasnya, dan benar saja mahasiswa-mahasiswi terlihat sangat hiperaktif dengan suara tertawa serta ocehan mereka.

"Udah lah masuk aja! Lagian kelas bentar lagi juga mulai"  ajak Jessi kepada Diva.

Kemudian temannya itupun langsung menarik tangannya, untuk mengajaknya masuk kedalam.

Mereka berdua melangkahkan kakinya menuju kursi masing-masing. Namun saat ingin duduk dikursinya, tiba-tiba saja seorang mahasiswa masuk memberi kabar kepada yang lain.

"Gue mau kasih info! Kalo kelas hari ini dibatalin! Karena pak Gama berhalangan hadir! Kuisnya juga diundur jadi besok lusa" kata mahasiswa tersebut yang terpilih menjadi ketua tingkatan dikelasnya, dan mahasiswa itu bernama Geo Valdeo.

Mendengar kabar dari Geo membuat mahasiswa-mahasiswi lainnya langsung bersorak senang karena kelas dibatalkan, serta kuis yang diundur menjadi besok lusa.

Geo kembari berkata "Kalo gitu! Kelas gue bubarin, gue cuma diperintahin pak gama buat ngasih kabar ini kekalian". Setelah itu mahasiswa-mahasiswi yang lainnya mulai pergi meninggalkan kelas satu persatu.

Begitupun juga dengan Diva dan juga Jessi. "Div! Kelas kan dibatalin nih, trus lo mau kemana? Langsung pulang?" tanyanya sambil berjalan keluar dari kelasnya.

"Enggak tau gue! Lagian kalo gue pulang juga enggak ngelakuian apa-apa di rumah" tukas Diva kepada.

Kemudian Jessipun mengerutkan dahinya sambil berpikir "Gimana kalau kita kekantin aja?" sarannya.

Divapun langsung membalasnya "Gila lo Jess! Masih jam segini udah kekantin aja, yang ada penjualannya juga belom nyiapain apa-apa kali". Mendengar itu malah membuat  temannya tekekeh, sambil melihat wajahnya.

"Kita ketaman aja! Sekalian ngereview tugas yang kemaren pak david kasih" saran Diva sambil menatap Jessi yang sedang memandangnya.

"Oke! Kalo gitu" tukasnya nyetujinya.

Kemudian kedunyapun menuju taman kampus sambil sesekali mengobrol diperjalanan. Setelah sampai Diva langsung mengeluarkan buku catatannya dan memberikannya kepada Jessi.

"Jess! Lo liat dulu aja, gue mau beli minum dulu" kata Diva yang ingin beranjak pergi.

"Gue nitip, ya! Minumnya yang biasa aja" kata Jessi keapada temannya itu.

Divapun pergi meninggalkan Jessi untuk membeli sebotol minum agar bisa meredakan rasa hausnya. Setelah membayar minumannya kepada penjual tersebut, dirinyapun langsung kembali menghampiri Jessi ditaman kampus.

🌲🌲🌲

"Makasih, ya om! Udah anterin Louis" kata Louis tersenyum ramah kepada papahnya Dallas setelah turun dari mobilnya.

Darwin berkata "Tidak usah berterima kasih Louis! Papah memang sudah seharusan mengantarkan kamu kuliah"

Louis yang mendengarnya merasa senang jika dirinya sekarang begitu diperhatikan oleh papahnya Dallas.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Where stories live. Discover now