Vanya! Si Wanita Simpanan

7 4 0
                                    

Hari ini Dallas sudah cukup mengajak Diva bersenang-senang dengannya. Dan kini keduanya memutuskan untuk pulang karena hari sudah mendekati malam.

"Lo keliatan seneng banget hari ini" ujar Dallas sambil memperhatikan Diva yang sibuk melihat hasil dari photo box mereka.

Tidak mendapat respon dari Diva membuat Dallas langsung merebut foto tersebut dari tangannya  "Sebagus apa si hasilnya sampe lo bisa nyuekin gue gitu?"

Saat melihat foto tersebut Dallaspun tiba-tiba saja menghentikan langkah kakinya yang membuat Diva bertanya-tanya. "Kok berenti si kak?" ujarnya sambil melihat kearah lawan jenisnya.

Dallas membatin sambil melihat kearah foto tersebut "Gue belum pernah sebahagia ini seteleh kepergian mamah, tanpa sadar lo banyak merubah kepribadian gue Div"

Sedetik kemudian Divapun merebut kembali foto tersebut dari Dallas. "Siniin fotonya, saya kan masih mau liat" protesnya dengan raut cemberut.

Melihat itu membuat Dallas tersenyum dan kembali mengambil fotonya. "Fotonya buat gue aja ya, gue kan belum pernah photo box" tukas sambil tersenyum kearah Diva.

"Ihh! Enggak bisa gitu dong, lagian bukannya kakak enggak suka ya?" ucap Diva kesal sambil meraih foto yang sedang dipegang Dallas.

Alhasil keduanyapun saling merebut foto tersebut dengan sesekali candaan yang diabuat oleh Dallas. Namun sedetik kemudaian laki-laki itu langsung menghentikan aksinya itu, dan memasukkan fotonya kedalam saku jaket miliknya.

"Kak Dallas! Sinin fotonya, saya kan masih mau liat" protes Diva sambil menarik jaket yang seniornya itu kenakan.

Dallas berkata dengan pandangannya yang lurus kedepan  "Lo bisa diem dulu enggak Div!" tukas tanpa melihat lawan bicaranya kembali.

Pandangan Dallas saat ini sedang tertuju kepada seorang wanita yang belum lama ini menjadi istri dari papahnya dan sekaligus juga sebagai mamah tirinya.

"Itu Vanya kan? Atau gue salah liat" ucap Dallas sambil menyipitkan kedua matanya.

Diva berkata sambil mengikuti arah pandangnya dalas "Kak Dallas lagi ngeliatin apaan sih, fokus banget kayaknya"

Didepan sana, jarak yang terbilang tidak terlalu jauh. Dallas dapat melihat jika Vanya sedang bergandengan dengan seorang laki-laki dengan begitu mesranya.

Terlebih lagi laki-laki tersebut bukan lah papahnya, melainkan orang lain. Melihat itu membuat Dallas mengepalkan kedua tangannya. Raut wajahnya juga sudah terlihat kesal sambil menatap Vanya dengan tajam.

"Liat aja lo Vanya! Kebusukan lo enggak akan bertahan lama" tukas Dallas dengan menekankan disetiap kalimatnya.

Melihat keanehan yang dipancarkan oleh Dallas membuat Diva terheran. Namun belum sempat dirinya ingin menayakannya, seniornya itupun langsung saja menariknya menuju parkiran basement mall untuk mengantarkannya pulang.

🌲🌲🌲

Kicauan burung yang terdengar merdu membuat suana pagi semakin sejuk dan damai. Terlebih lagi dengan pancaran sinar matahari yang begitu hangat.

Pada pagi hari ini Jessi terlihat baru saja sampai dikampusnya. Dirinya langsung melangkahkan kaki ke area kantin karena ingin membeli beberapa roti untunya sarapan.

"Nasib enggak ada yang buatin sarapan gini nih! Bi kasih pake pulang kampung segala lagi" ujar Jessi sambil memegang perutnya.

Saat sudah sampai diarea kantin Jessipun membeli sebungkus roti dan juga susu untuk mengganjal perutnya sampai waktunya makan siang nanti.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon