Sepotong Ayam Yang Melayang

22 8 0
                                    

Posisi matahari telah tergantikan oleh terangnya cahaya rembulan. Langit malampun juga terlihat begitu indah disaat bintang-bintang ikut bertaburan.

Dimalam yang diterangi cahaya rembulan ini terdengar dentingan suara dari benda yang saling bergesakan. Suara tersebut berasal dari satu keluarga yang sedang makan malam bersama dengan khitmatnya.

"Mah! Karel mau tambah ayamnya doang" ujarnya meminta mamahnya mengambilkan sepotong ayam lagi untuknya.

Mendengar hal itu membuat adiknya berkata "Apa-apaan lo! Udah makan dua potong pake mau nambah lagi, dasar maruk! Ini kan jatah buat gue"

Karelpun menyela perkataan adiknya "Lagian ayam yang ada dipiring lo juga masih utuh! Dari pada enggak dimakan mending buat gue"

Belum sempat Karel mengembilnya ternyata Diva terlebih dulu merebutnya dengan garpu yang ada di tangannya.

Mamah dan papahnya yang melihat hanya bisa menggelangkan kepalanya. "Perkara sepotong ayam aja kalian masih berantem! Kapan akurnya sih kalian berdua? Mamah tuh capek ya liat kalian gini terus" ucap mamahnya.

Sedangkan Karel dan Diva menatap satu sama lain dengan tatapan mata yang tajam.

Kemudian papahnya tiba-tiba saja mengambil sepotong ayam yang baru saja Diva rebut dari Karel.

Papahnya berkata "Dari pada kalian berdua berantem terus, mending ayamnya papah aja yang makan"

"Papah! Ituh kan jatah ayamnya Diva" rengek Diva saat melihat ayamnya masuk kedalam mulut papahnya.

Melihat jatah ayam yang seharusnya untuk Diva, tapi malah dimakan habis oleh papahnya membuat Karel tertawa.

"Dari awal emang tuh ayam bukan buat lo Div! Jadi yang sabar aja ya" celetuk Karel dengan kekehannya.

Melihat raut wajah Diva yang kesel langsung membuat Karel pergi menginggalkan meja makan sebelum adiknya itu meledak ditempat.

"Karel!!" teriak Diva saat karel berlari menaiki anak tangga menuju kamar miliknya.

Kemudian Divapun membantu mamahnya membereskan meja makan serta mencuci beberapa piring kotor yang dipakai saat makan malam barusan.

Setelah semuanya piring kotornya bersih dan tersusun rapih, Divapun langsung menghampiri papahnya yang sedang asik menonton acara tv kesukaannya.

Diva berkata "Pah! Diva boleh enggak minta uang jajanya ditambahin?"

Mendengar ucapannya Diva membuat papahnya langsung beralih dari acara tv kesukaannya.

"Uang jajan kamu masih kurang emangnya? Perasaan papah kasihnya banyak" tanya papahnya.

Divapun langsung terdiam saat papahnya menayakan hal tersebut, dan mencoba mencari alasan yang lebih masuk akal.

Alasan Diva meminta uang jajanya dinaikan karena dirinya ingin berjaga-jaga, jika Dallas akan menyuruhnya melakukan suatu hal yang ujung-ujungnya merugikan dirinya.

Karena Diva tidak ingin kejadian lagi seperti saat dirinya diminta Dallas untuk memfotocopykan tugas miliknya.

Diva masih terlihat berfikir sampai papahnya menanyakannya kembali. "Tugas kamu lagi banyak ya? Makanya kamu minta uang jajannya dinaikin" sambung papahnya yang membuat Diva langsung menganggukan kepalanya.

Diva berucap "Iya nih pah! Diva emang lagi banyak banget tugas, makanya butuh uang lebih. Diva boleh kan minta uang jajannya ditambahain?"

Papahnyapun menyetujui permintaan Diva karena yang papahnya tau, anak bungsunya itu meminta uang jajan tambahan untuk keperluan tugas-tugasnya.

PHANTOM PAIN || TERBIT || [PENERBIT GUEPEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang