32. Tahu tempat

238 48 67
                                    

"Mencintai dan dicintai, mana yang paling menyenangkan?"

Meja kaca pagi itu tidak kosong karena terisi beberapa piring putih yang diatasnya terdapat nasi goreng sebagai sarapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Meja kaca pagi itu tidak kosong karena terisi beberapa piring putih yang diatasnya terdapat nasi goreng sebagai sarapan. Suara dentingan sendok, tegukan air yang merosot di kerongkongan, samar-samar suara kunyahan terdengar, Baharja dan kedua anaknya hikmat menikmati makanan.

Zinara meraih gelas berisi air putih yang tinggal setengah, menenggaknya hingga tandas. "Kenyang," serunya disambung dengan sendawa singkat.

"Pah liat tuh Nara masa sendawanya jelek gitu," adu Daniel menunjuk wajah adiknya yang duduk di seberang meja.

"Emang sendawa kamu keren?" balas Baharja tanpa dosa membuat Zinara tergelak, Daniel justru merenggut kesal.

"Yaaah rasain rasain, makanya jangan nyinyirin adek sendiri. Kan jadinya kena karma, dari Papa langsung lagi," ledek Zinara menjulurkan lidah, puas sekali meledek.

"Sendawa kamu juga jelek," celetuk Papa membungkam mulut Zinara.

Kini giliran Daniel yang tergelak bak setan bahkan sampai terbatuk-batuk karena tersedak bulir nasi.

Zinara mengerucutkan bibir, bangkit bangun dengan wajah ditekuk. "Tau lah males, masa pagi-pagi udah bikin kesel," katanya seraya menarik tas yang sudah siap di kursi samping.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Papa.

"Heem," sahutnya berdeham sambil manggut-manggut, lantas berjalan manja mendekat pada Baharja. "Papah," panggil Zinara lembut.

Jika Daniel mendengus karena tahu apa yang hendak adiknya lakukan dengan tangannya yang bergelayutan di pundak Papa, sedangkan lelaki dewasa itu terkekeh sambil mengambil dompet di saku belakang.

"Minggu lalu Papa kasih emang udah habis?" tanya Baharja menarik uang dari dompet. "Beli apa emang?"

Dengan sumringan Zinara menerima uang yang seharusnya ia terima satu minggu lagi itu, segera dimasukkan ke saku agar aman. "Biasalah Pa, namanya juga anak sekolah pasti--"

"Bohong tuh, Pa. Orang Daniel liat Nara abis terima paket isinya skincare," sambar Daniel mengompor.

Zinara melotot tak terima padahal kenyataannya memang benar jika ia habis berbelanja produk kecantikan. Ya mau bagaimana lagi, yang namanya perempuan liat yang bagus sedikit langsung tergiur untuk memilikinya.

"Banyak-banyak beli produk gituan buat apa sih?" Baharja menengguk minumnya.

"Koleksi aja sih sebenernya." Zinara cengengesan.

Cuma Teman [TERBIT]Where stories live. Discover now