👻MDS 04 || Drama Di Pagi Hari

7.4K 949 149
                                    

"Cara memasaknya dipanggang, tidak digoreng, makanya air rebusannya ga keruh. Kalau pembuatannya masih digoreng, jujur air rebusannya pasti keruh. Apa hebatnya? Harga nambah dikit, manfaat nambah banyak."

- Cerita ini disponsori oleh Mie Melonilo -

___________________________________




Pagi hari mentari bersinar di langit, cuacanya menjadi cerah, banyak burung bertengger di pohon.

Cahaya matahari sedikit masuk menelusup melalui celah-celah jendela, membuat Sheina terbangun dari tidurnya.

Dia mengerjapkan mata berkali-kali, menengok ke arah samping. Tampak Rey masih nyenyak tidur dalam posisi bersandar di pundak Sheina. Lah kenapa si om duda bisa senderan ke pundak Sheina?

Sheina mengingat kembali apa yang dilakukan semalam. Rupanya dia ketiduran di ruang tamu bersama dengan Rey.

"ABANG BANGUN! LO NGILER YA?!" Tangan Sheina menjambak rambut Rey agar orang itu bangun.

"Apa?" tanya Rey dengan wajah mengantuk. Memangnya semalam dia tidur jam berapa?

"Bangun! Tidur mulu lo! Sekarang 'kan hari  ...." Sheina menghentikan perkataannya. Mulutnya membulat sempurna.

"EH IYA! GUE HARUS SEKOLAH!" Secepat kilat Sheina bangkit dari tempatnya, kemudian bergegas mandi.

"Bisa-bisanya gue lupa kalo ini hari pertama gue sekolah," gumam Sheina sambil menyalakan shower.

Di bawah guyuran air, Sheina meringkuk menikmati sensasi rasa dingin yang hinggap.

Beberapa menit telah berlalu, tak ada kejadian mistis yang terjadi. Jujur saja, Sheina agak syok sehabis melihat hantu kemarin. Pasalnya, ini pertama kali baginya setelah sekian lama tak melihat makhluk yang namanya 'hantu'.

"Hufft, akhirnya selesai." Sheina berdiri bersiap memakai pakaiannya hingga suara ketukan pintu terdengar.

Tok ... Tok ... Tok ....

"Sheina, kamu lupa bawa handuk?"

Suara seseorang yang sudah tak asing lagi di telinga Sheina, pasti itu Rey. Sejak kapan Rey jadi baik begini? Biasanya dia akan membiarkan jika Sheina lupa membawa handuk.

Sebentar ... tadi Rey berbicara 'aku kamu'. Shit! Jangan bilang yang di luar itu setan!

"I-iya," jawab Sheina dengan gugup.

Perlahan Sheina membuka pintu sampai menimbulkan bunyi nyaring. Pandangannya tetap fokus ke depan, berhati-hati pada kondisi saat ini.

"Abang?" Sheina mencondongkan tubuhnya, mencari keberadaan Rey.

Tes ... Tes ....

Cairan berwarna merah menetes tepat mengenai telapak tangan Sheina, lalu ia menciumnya.

Bau amis, itu yang dia rasakan. Pelan, kepalanya mendongak ke atas dan menangkap jelas seorang wanita tersenyum menyeringai dengan baju berlumuran darah.

"Kau mencariku?" Senyumannya semakin melebar, menunjukkan sederet gigi taring miliknya.

Spontan Sheina menjerit sekeras-kerasnya, menutup wajah menggunakan tangannya dan jongkok di sudut ruangan.

"Berisik lo! Ngapain kali jongkok di situ? Udah, cepetan keluar! Gue mau mandi." Rey tiba-tiba muncul entah darimana, sedangkan hantu tadi menghilang bagai debu.

Hati-hati Sheina membuka matanya, menoleh ke kanan dan kiri. Tak ada wanita menyeramkan itu, hanya ada Rey yang sedang bersandar di dinding dengan tangan bersedekap.

"Ini beneran abang 'kan?"

"Iya, lo kenapa?"

"Tadi ada hantu," ucap Sheina tanpa sadar, sedetik kemudian dia menutup mulutnya. Pasti Rey takkan percaya.

Sontak Rey tertawa sembari memukul-mukul tembok.

"Nih, lo dengerin ya. Di rumah ini mana ada setan, kalau adapun dia bakal naksir sama gue."

"Jadi, abang mau pacaran sama setan?" Sheina bertanya dengan polosnya.

"Ngga gitu juga Markonah! Sono lo siap-siap aja, hari ini harus sekolah!"

Rey mengusir Sheina dan menutup pintu kamar mandi dengan kencang. Sementara Sheina terpaku menatap sekeliling. Perasaan merinding itu muncul di benaknya.

Sheina mencoba menepis pikiran buruk tersebut, lalu naik ke lantai dua untuk bersiap-siap.

•••👻•••

"Oke, gue udah cantik mirip Selena Gomez." Sheina memutarkan tubuhnya di hadapan cermin lemari.

Entah kenapa kedua manik matanya terus mengarah ke leher bagian kiri. Luka lebam akibat cekikan hantu kemarin masih terasa sakit.

Sejenak Sheina mengusapnya. Sebenarnya dia ingin memberitahu Rey tentang hal ini, namun niat itu dia urungkan. Kalau permasalahan begini, 100% Rey tak percaya.

"Jangan sampe Bang Rey tau."

Sheina meninggalkan kamarnya menuju lantai satu. Namun, langkah kakinya berhenti ketika melewati kamar Rey yang pintunya terbuka sedikit.

Dengan ragu Sheina memegang handle pintu dan mendorongnya.

"BANG REY KENAPA TIDUR LAGI?!" Sheina melemparkan beberapa bantal ke arah Rey yang asyik berbaring di kasur seraya memeluk bantal guling, maklum ya dia jomblo, jadi ga bisa meluk orang.

Tapi, bagaimana bisa orang ini tidur sehabis mandi?

Suara dengkuran Rey tambah keras. Buset! Nih orang nyenyak amat tidurnya.

"Bener-bener ye, untung abang gue." Sheina mengelus dadanya sendiri, berusaha menahan kesabaran.

"Apa sih, Na?"

Akhirnya Rey bangun meski terpaksa karena mendengar teriakan Sheina.

"Kenapa abang tidur lagi? Bukannya tadi udah mandi?" Nada suara Sheina sudah kembali normal.

"Hah? Gue dari tadi tidur di sini. Awalnya 'kan kita ketiduran di ruang tamu, eh tiba-tiba lo ngilang. Yaudah gue ke kamar aja lanjutin tidur."

Seketika bibir Sheina menjadi pucat, sekujur tubuhnya serasa kehilangan tenaga.

Berarti ... Sheina dua kali bertemu hantu?

BRUK!


- TBC -

YANG VOTE + KOMEN KUKASIH MIE MELONILO 😙

See you👋

MEREKA DI SINI [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang