8. Haruskah Berhenti?

2K 382 17
                                    

Eunha ngirim pesan ke mama dan papanya untuk dijemput. Eh ternyata mereka gak bisa. Papanya bilang nyicil tugas, mamanya juga lagi bikin laporan gitu.

Ia hendak memesan ojek, tetapi tiba-tiba terbesit di pikirannya untuk hemat ongkos.

"Eh anterin gue pulang dong," ucap Eunha pada kedua cowok yang lagi rapihin kamera. Eunha gak maksa kalo mereka nolak gak masalah. "Kalo bisa, hehehe."

"Ongkos dong, Na," sahut Yuju.

"Lu aja di sekolah cari tebengan mulu."

Yuju nyengir, namanya anak sekolah. Mereka gak bisa nyangkal kalo mereka suka cari tebengan demi menghemat ongkos pulang.

"Gak bisa, gua mau bikin video juga abis ini di sekolah." Eunwoo baru aja janjian sama temen sekelompoknya buat bikin video sosionya.

"Emang rumah lu di mana?" tanya Jungkook setelah selesai merapikan kameranya. Jarang yang main ke rumah Eunha karena rumahnya lumayan jauh dari sekolah, terus Eunha juga gak mau open house gitu. Emang pelit bocahnya.

"Emang lu mau nganterin gua?" Eunha malah balik nanya.

"Emang di mana?"

"Komplek Merpati," jawabnya. Jungkook sempat berpikir perumahan yang dicetuskan Eunha itu ada di mana, sebelum akhirnya mengangguk tau.

"Deket pasar yang baru dibangun, kan?"

"Iya ih, bener banget." Eunha girang, berharap banget dia dapet tumpangan gratis dari cowok yang ngomongnya cuma sebaris ini.

"Eh duluan ya," kata Eunwoo dia udah gak enak sama temennya yang lain juga.

"Iya makasih ya Woo, hati-hati." Eunha sama Yuju melambaikan tangan sedangkan Jungkook melakukan tos, ea.

"Yaudah, ayo." Eunha girang pas denger ucapan Jungkook, bocahnya juga gabut kali ya? Padahal kan rumahnya deket situ.

"Aku mencium bau-bau percintaan." Yuju memejamkan mata sambil mengendus ke arah Eunha Jungkook. Membuat Eunha menoyor kepala sahabatnya itu.

"Gak jelas, bego."

Jungkook jadi gugup, takut dia ketahuan beneran suka Eunha. Yang dia tahu, Yuju orangnya pekaan dan punya feeling  kuat. Terbukti waktu itu dia merhatiin Chaeyeon yang suka ngumpet pas lagi main ponsel dan tatap-tatapan aneh sama anak kelas sebelah, Yuju udah nebak tuh mereka ada apa-apa. Tapi Chae sanggah terus, temen-temennya juga anggep sikap Chae sama orang itu biasa aja. Eh gak taunya dugaan Yuju bener, mereka ada apa-apa. Alhasil semuanya jadi yakin Yuju itu dukun, padahal mereka aja yang gak peka sama perubahan sifat seseorang.

Ini aja Yuju udah duga ada apa-apa antara sifat Jungkook ke Eunha. Masalahnya itu cowok cuek banget biasanya dan udah dua kali nolongin Eunha gini Hanya saja dia gak mau asal nebak dulu, takut salah sangka.

"Yee, gak tau aja ya kan, Kook?"

"Eh? Eng, iya... eh maksudnya engga lah, cinta apaan sih," ucap Jungkook terbata. Tuh kan dia bego banget, make gugup segala cuma digituin Yuju doang. Yuju bertanya-tanya dalam hati atas kegugupan Jungkook, dia udah curiga nih.

"Au aneh lu, Juy." Beda banget sama Eunha yang sama sekali gak nyadar dengan ucapan Jungkook. "Ayo, Kook." Eunha ceritanya kesel ama Yuju terus keluar dari halaman rumah Yuju.

"Ambil motor dulu, lu tunggu di sini aja." Jungkook berjalan ke arah sebuah sepeda yang terparkir di dekat kolam ikan.

"Eh lu bawa sepeda?" kaget Eunha, Jungkook hanya mengangguk.

"Mampus lu ngerepotin orang," ejek Yuju.

"Gak pa-pa, udah tunggu sini dulu." Eunha ngangguk dan dia bilang Jungkook baik gitu. Padahal ini  kesempatan abang Jeykey.

Choco Milk ✓Where stories live. Discover now