23. Semakin Tampan

2.3K 386 13
                                    

Pintu kamar Eunha dibuka kasar, kemudian si pemilik tempat tidur itu langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur. Tubuh mungilnya digulingin ke kanan kiri, gak tau kenapa rasanya pengen uring-uringan.

Di akhir aksinya itu, Eunha membenamkan wajah di di pojok kasur sambil memeluk gulingnya erat.

"Gua kenapa, gua kenapa?" Dia mulai bermonolog. Makin gak jelas dengan tiba-tiba bangkit dari tidurnya terus dia megang dadanya.

Tadi di rumah Jungkook, Eunha rasanya gak nyaman banget. Dia gak mau mengakui, tapi setelah Jungkook bilang mereka mau fokus belajar, perasaan Eunha jadi gak enak. Bisa jadi yang ia rasakan ini merupakan kesedihan. Sesekali dia ketawa, tapi tawanya itu palsu. Dia gak tau alesan yang bikin dia kacau.

Cewek itu meniup poninya lalu beralih menggapai sebuah benda di ujung kasur. Eunha langsung memeluk benda itu sampai memejamkan mata. Menaruh kenyamanan di sana.

"Kangen," lirihnya tanpa sadar. "Eh apa sih? Kangen siapa?"

Hari ini Eunha beneran gak jelas. Dia nepuk-nepuk boneka koala yang udah tinggal di kamarnya sejak dua bulan yang lalu.

Dari Jungkook.

Isi kotak sedang yang terakhir kali dibawa sama Jungkook adalah boneka ini. Eunha terkejut bukan main saat membuka dan mengetahui sesuatu yang ada di dalamnya. Saat itu dia langsung ingat kalau selalu merengek minta dibeliin boneka koala sama temennya. Sampe akhirnya dia dapetin ini dari Jungkook yang membuat Eunha campur aduk.

Semakin dia lihat boneka ini, semakin dia merasa... kehilangan Jungkook.

Namun karena Eunha juga belum mau mikirin yang begituan dulu. Jadi dia berusaha biar rasa-rasa itu gak hadir di dirinya. Ini juga bantuan dari Yuju yang ngasih solusi ke Eunha buat berpegang teguh sama keinginannya.

Iya, Jungkook benar. Gak ada salahnya berbagi cerita sama orang lain yang bikin beban kita berkurang sedikit.

Tangannya mengambil ponsel yang dia gelatakin di kasur, untung gak ketendang saat dia guling-guling tadi. Eunha membuka aplikasi obrolannya. Terheran-heran sama grup kelas yang notifnya jebol parah.

Dia membuka dan membaca secara perlahan.

Intinya gini. Bambam ngasih tau kalo ada classmeeting dan harus mendaftarkan anak-anak untuk perwakilan kelas. Gak banyak sih lombanya cuma futsal putra dan putri sama basket putra dan putri. Eunha lihat pada pro dan kontra gitu deh: si A nyaranin B, tapi B gak mau, akhirnya nyaranin C. Begitu terus sampe akhirnya Bambam nulis aja tuh semua nama  si A, B, C biar gak ribet. Setelah itu isinya obrolan ngaco semua deh grup dia.

Eunha lihat nama dia ditulis di cadangan futsal putri. Gak apa-apa dia mah terima aja, paling nanti yang ditendang sama dia angin bukan bola.

Di ujung scroll-nya, ada pesan yang membuat Eunha gak berkutik sama sekali.

Mingyu: Maaf tahun ini gua gak bisa ikut partisipasi acara CM. Hari Minggu besok hari terakhir gue di Jakarta karena gua harus ngurusin pindahan ke Jogja.

Junhoe: Lah, lagi ngelawak ya lu?

Mingyu: Nggak, bokap ditugasin ke sana. Jadi gue sekeluarga pindah. Maaf banget baru ngasih tau mendadak.

Chaeyeon: Serius? Tapi tetep di Harapan kan?

Mingyu: Terpaksa nerusin di Jogja.

Pesan berikutnya yang Eunha baca berisi keterkejutan temen-temen sekelas dia yang kaget perihal berita Mingyu ini yang mendadak. Eunha langsung ingat sama kejadian yang pernah menimpa dia sama Mingyu beberapa bulan yang lalu. Yang menjadikannya sedikit jaga jarak sama cowok itu.

Choco Milk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang