29. Janur Kuning

2.6K 389 37
                                    

Di pantulan kaca sana Eunha menatap dirinya yang baru saja selesai dipoles oleh beberapa perias. Dia sempat tidak menyangka kalau yang ada di depannya ini adalah Eunha Adsilla –dirinya sendiri. Hari ini, Eunha mematahkan prinsip 'ingin di-make up seadanya' karena sekarang di hari spesialnya ia telah dirias berbeda tetapi tidak meninggalkan kesan kalau dia masih Eunha yang imut.

Eunha berdiri dan lagi-lagi melihat sekujur tubuhnya yang dibalut oleh gaun putih panjang. Rambutnya digulung ke atas dan hanya menyisakan sedikit rambut di bagian kanan-kirinya.

Entah sudah berapa banyak ia menorehkan senyum mengingat beberapa jam lagi ia akan mengikat janji suci dengan seseorang yang akan mendampingi sampai akhir hayat. Jauh di lubuk hati, ada perasaan was-was karena ia akan menghadapi peristiwa sakral dalam sejarah hidupnya.

Laki-laki yang merupakan teman SMA-nya tak main-main dengan ucapan dia. Setelah mengajaknya ke hubungan yang lebih serius. Meski tak pernah menyatakan cinta secara langsung dan tanggal resmi layaknya sepasang kekasih lain, tetapi waktu yang mereka habiskan lebih dari pasangan muda-mudi di luar sana dan itu membuat Eunha terkesan.

Jungkook berhasil membuatnya yakin dan kembali jatuh pada pesonanya. Selama kurang lebih sepuluh bulan mereka menjalin kedekatan itu. Jungkook mengajak Eunha untuk lanjut ke pelaminan, jadi selama itu kencan mereka gak jauh-jauh dari mengurus katering, gedung, dan lain-lain yang berhubungan sama pernikahan.

"Gak apa-apa ya, Na, kita sibuk ngurus ini sekarang nanti abis nikah kita puasin kencannya."

Mengingat ucapan Jungkook waktu itu membuat pipi Eunha menghangat. Itu juga yang membuat Eunha yakin karena Jungkook seperti ingin menjaga dan melindunginya.

Sedangkan di ruang rias pria, Jungkook juga melakukan hal yang sama dengan Eunha. Menatap pantulan dirinya di cermin dengan setelan tuxedo yang menjadikan dirinya semakin menawan.

Jungkook tertegun ketika seorang pria paruh baya yang sebentar lagi menjadi 'papa mertua' duduk di belakangnya yang terlihat dari cermin. Jungkook segera membalikkan tubuh untuk menghampiri Papa Eunha.

"Sebentar lagi kamu akan menggantikan posisi saya sebagai laki-laki yang melindungi Eunha," ucapan pertama dari Papa Eunha. "Awalnya saya ragu, tapi kamu sangat gigih untuk mendapatkan anak saya sampai akhirnya hari ini kamu akan memiliki Eunha seutuhnya."

Jungkook terdiam. Selama ini bahkan yang dia taklukkan hatinya bukan hanya Eunha tetapi juga papanya. Meski di awal sudah merestui tetapi orang itu tetap bersikap tak peduli dengan Jungkook membuatnya butuh berbagai cara untuk meyakinkan Papa Eunha juga.

"Saya pikir kamu adalah laki-laki yang hanya ingin mempermainkan Eunha, saya menguji kamu melalui sifat saya selama ini yang tidak acuh. Saya pikir kamu akan menyerah jika harus menghadapi calon mertua seperti saya. Ternyata saya salah, bukan hanya untuk meyakinkan Eunha tetapi juga meyakinkan saya untuk melepas Eunha."

"Eunha putri saya satu-satunya, saya didik dia dengan keras supaya dia tahu bagaimana memilih jalan hidup nantinya. Sifat saya ke dia jelas salah, sudah banyak air mata yang dia keluarkan karena saya dan kamu pasti tau itu karena berada di dekat anak saya dalam kondisi terburuk dulu. Kamu pria yang baik, saya harap kamu bisa menggantikan saya menjadi pembimbing terbaiknya setelah saya. Cukup saya laki-laki utama yang sering membuatnya menangis dan kamu jangan membuat Eunha tersiksa lagi. Sekali lagi, saya menyayangi Eunha dengan cara yang salah. Maka dari itu, saya titipkan pada kamu untuk menjaga Eunha dengan cara yang benar." Pria yang masih menyandang statusnya sebagai guru itu mengelap air mata yang turun. "Eunha anak yang pantang menyerah, dia rela berjuang untuk mendapatkan apa yang dia mau. Saya berharap kamu tidak terlalu mengekangnya untuk mengejar impian, dia bisa melakukan hal yang sangat nekat, seperti kabur."

Choco Milk ✓Where stories live. Discover now