Chapter 16 - Jerk

13.3K 811 19
                                    

Lisya melihat,Lisya melihat Alex sedang bermesraaan dengan wanita lain disana,dan orang itu adalah dokter yang menyebutnya sebagai wanita murahan.

Istri? Jadi selama ini Alex sudah mempunyai istri?

"Dasar brengsek!!" Ucap Lisya emosi.

Lisya menggenggam handphone nya erat.

"Akhh kenapa aku jadi begini sih?!!!" Ucapnya membuat orang-orang disekitarnya terpaku ke arah dirinya.

"Apartemen,aku butuh Apartemen!!" Ucap Lisya

Lisya mulai menyewa Apartemen dengan harga standar yang ada disana. Ia memesannya tentu saja dengan nama samaran agar tidak ketahuan.

"Atas nama siapa?" Ucap resepsionis yang ada disana.

"Angel" ucap Lisya singkat

"Terlalu banyak nama Angel yang tertera disini,bisa sebutkan nama pan-"

"No 546" ucap Lisya menyebutkan no kamarnya.

Resepsionis tersebut menatap curiga pada Lisya. Lisya hanya berdecak sambil menunjukkan bukti pemesanannya pada resepsionis tersebut dan resepsionis tersebut hanya mengangguk.

"Ini kartunya, selamat beristirahat" ucap Resepsionis tersebut sambil menunduk.

"Hm" Lisya pun segera menaikki lift yang ada dan naik ke lantai 5.

Lisya segera masuk ke kamar disana dan segera beristirahat untuk melepas penat setelah berkendara selama 5 jam.

***

Hari sudah malam Lisya sudah terbangun dari tidurnya.

"Jam 7? Aku tidur lama sekali" "aku harus segera membeli pakaian" ucapnya dan mulai berbenah diri.

Ia sudah keluar Apartemen dan segera menaikki mobilnya. Tak lupa sebelum itu ia pergi ketempat sepi untuk mengubah bemper mobil dan spoilernya untuk berkamuflase.

SIM? Lisya mempunyai hampir 10 jenis SIM dan KTP dengan identitas yang berbeda beda.Ia sudah memodifikasi mobil yang ia curi. Jadi hanya tinggal menekan tombol sesuai kemauan ia akan otomatis berganti.

Sepertinya ia bisa membuka showroom sendiri dengan kemampuan memodifikasinya.

***
Lisya mulai mengendarai mobilnya menuju mall terdekat yang ada disana.

Lisya memasuki mall tersebut dengan santai sambil berjalan sendirian.

Lisya memincingkan matanya saat melihat seseorang yang mencurigakan mengintipnya dari sela sela tembok mall. Lisya mengeluarkan handphone nya dan mulai mendeteksi orang tersebut.

"Dia membawa senjata" batinnya

Tanda merah terpampang jelas di layar handphone nya.

"Ck,belum apa apa sudah ketahuan" ucap Lisya

Ia segera berjalan keluar mall dengan tenang dan tentu saja orang tersebut mengikutinya.

Lisya mengeluarkan pisau lipat dari balik jaketnya. Ia berjalan ke daerah yang cukup sepi dan masih saja orang tersebut mengikutinya dari belakang.

Saat sudah di area yang cukup sepi,ia segera membuka pisau lipatnya dan berbalik arah menghadap orang tersebut.

"Kau!!mau apa kau mengikuti ku?!!" Ucap Lisya

"Bukan urusanmu,ikut aku!!" Ucap seseorang tersebut dengan paksa.

"Suara perempuan" ucap Lisya

"Tentu saja kau tau jawabannya,tak akan!!" Ucap Lisya secara tiba tiba orang tersebut mengeluarkan pisau dari balik jaketnya dan berlari ke arah Lisya.

Lisya dengan cepat menghindar dan langsung menusukan pisaunya pada bahu orang tersebut.

Akhh

Lisya kembali menusukkan pisaunya pada kaki orang tersebut. Kali ini ia sangat emosi,ia menusuk orang tersebut dengan brutal. Ia membalikkan badannya untuk melihat wajahnya. Maskernya pun ia buka dan terpampang lah wajah nya.

"Laura?!!" Ucap Lisya kaget

"Hey!! Siapa kau!!" Lisya membalikkan badannya.

"Alex?!!" Ucap Lisya kaget.

Alex mendekati Lisya dengan wajah marah.

"LAURA!!!" Teriak Alex

"K..KAU!!" Ucap Alex dengan wajah marahnya. Alex ingin menampar tapi tangannya tertahan entah oleh siapa. Tangannya benar benar kaku sedangkan Lisya sudah pasrah jika ia ditampar oleh Alex

"Jangan.pernah.menamparnya" ucap Axel penuh penekanan

"Atau kau yang kubunuh" ucap Axel memperingatkan

Ucap Axel membuat Alex terdiam.

"Akhhhh" Teriak Alex sambil mengacak rambutnya frustasi

Alex segera mengangkat tubuh Laura di punggungnya seperti beras. Lisya yang melihatnya sedikit bingung.

Lisya tersenyum miring. Ia melihat pisau lipat yang ada ditangannya.

Bless

"Tepat sasaran"batin Lisya

Pisau tersebut tepat menancap di punggung Alex membuat Alex meringis sakit. Alex membalikkan badannya tetapi Lisya sudah lebih dulu pergi.

"Jerk" batin Lisya

Lisya segera berjalan ke arah mobilnya dan pulang ke Apartemen untuk segera membersihkan diri. Untung saja ia masih ada satu Hoodie yang masih bisa ia pakai nanti.

***
Bruk

Alex menjatuhkan tubuh Laura dengan kasar.

"Huh,menyusahkan saja" ucap Alex,atau lebih tepatnya Axel. Axel segera muncul ketika Alex sudah hampir pingsan. Bagaimanapun juga ia tetap harus menjaga Alex.

"Eungh,Alex?" Ucap Laura

"Iya? Ada apa Laura?" Ucap Axel bersandiwara.

"Hiks,aku hampir dibunuh" ucap Laura sambil menangis.

"Iya" ucap Axel singkat

"Kau kenapa seolah-olah tidak peduli padaku?" Ucap Laura sambil memanyunkan bibir menornya membuat Axel bergidik jijik.

"Pelukkkk" ucap Laura manja

Axel tersenyum miring,ia merentangkan tangannya mempersilahkan Laura untuk memeluknya.

Laura dan Axel pun saling berpelukan. Tapi Axel dengan sengaja mengeratkan pelukannya,membuat punggung Laura yang terluka pun semakin sakit dibuatnya.

"Sshh le..pas" ucap Laura sambil menahan sakit

"Kau bilang,kau ingin di peluk" ucap Axel dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Su..dah,kumohon lepaskan Alex" ucap Laura, Axel pun melepaskan pelukannya.

"Sekarang kau tidur. Aku harus pergi." Ucap Axel dan hanya diangguki oleh Laura.

Axel keluar dari kamarnya dan segera berjalan menuju mobil untuk mengubahnya kembali menjadi Alex yang biasanya.

***
Alex sudah terbangun dari pingsannya,ia melihat sekelilingnya bingung.

Ia berjalan masuk ke apartemennya dengan bingung. Ia masuk kembali ke dalam kamar dan melihat Laura sudah tertidur lelap disana.

Alex berjalan menuju balkon apartemennya. Ia duduk disalah satu bangku yang ada disana.

Alex melamun.

"Apa yang aku lakukan itu berlebihan?" Batin Alex bertanya

"Semoga saja semuanya berjalan lancar"

***
Part 16 selesai,gimana? Bingung?atau semuanya udah tau apa yang terjadi sama Alex sebenernya.

Tunggu chapter selanjutnya ya!!!

Tengkyu ;)

Lisya [End]Where stories live. Discover now