Chapter 18 - kill it?

14K 791 18
                                    

"Sayang..." Ucap Laura pada Axel dengan manjanya

"Hm..?" Jawab Alex cuek

"Kenapa kau semakin hari semakin cuek dengan ku?" Tanya Laura dan mulai mendekati Alex yang sedang melamun di balkon.

"Aku tidak tahu" jawab Alex

Laura mulai mendekati Alex dan memeluknya dari belakang.

"Alex..."

"Hm?"

"Kau tahu? Kita belum pernah melakukannya?" Ucap Laura semakin mengeratkan pelukannya

"Melakukan apa?" Tanya Alex bingung

"Selayaknya suami istri" ucap Laura membuat Alex menegang.

Laura membalikkan badan Alex dengan cepat membuat Alex terkejut. Laura menarik kepala Alex menghadap ke arah wajahnya. Belum sempat Laura melakukan apa yang diinginkannya,Alex segera mendorong Laura dengan kencang membuat Laura hampir terjengkang.

"KELUAR!!" bentak Alex pada Laura

"Ka..u membentak hiks aku Alex" ucap Laura sambil menangis

"Aku tidak peduli, KELUAR!!!" Bentak Alex sekali lagi.

"Al-"

"Keluar atau kubunuh kau sekarang juga" ucap Alex dan mulai mengeluarkan pisau lipat dari kantongnya.

Laura dengan cepat keluar dari kamar membuat Alex hanya bisa mendengus.

"AKHH" teriak Alex pada diri sendiri

Bless

Sebuah panah melesat tepat di dinding balkon membuat Alex terkejut.

Ia pun menghampiri panah tersebut dan mulai membuka kertasnya.

"Datang lah kesini untuk menjemputnya di markasku. Lebih dari satu jam,atau selesai. Kau tahu bukan jika kau terlambat satu detik saja semua yang kau lakukan akan sia sia. Ingatkan perjanjian kita sebelumnya? Karena kau sudah melanggar perjanjian kita sebelumnya,kau bisa melihat foto yang kuberikan dibalik kertas ini sebagai peringatan awal. Semoga berhasil saudaraku.

Tertanda
Mac Stevanio"

A

lex segera membalikkan kertasnya untuk melihat foto yang di berikan oleh Mac. Terpampang jelaslah disana Lisya yang sedang diikat disebuah kursi dengan luka sayatan di sekujur tubuhnya dalam keadaan mata tertutup. Belum lagi tubuhnya yang sepertinya disiram air membuat Lisya terlihat basah kuyup. Sungguh Mac benar benar keterlaluan kali ini.

Alex menggeram. Sungguh,ia sudah mengikuti semua perintahnya,bahkan menghabiskan uangnya untuk sekedar melindungi seseorang yang sudah ia jaga dari dulu yang sekarang sudah berada di tangan Mac.

Alex mulai menekan tombol untuk berbicara dengan Rex.

"Rex siapkan Helikopter,kita pergi ke markas Mac. Bawa sebagian pasukan ke sana dan jangan sampai ada yang ketahuan."

"Baik ketua"

Alex pun mulai mempersiapkan keberangkatannya.

***
40 menit sudah berjalan

Namun sepertinya Mac cukup pintar,ia menaruh banyak sekali anak buahnya untuk menghalangi ia dan Rex untuk mencapai markasnya.

Tapi tentu saja anak buah Alex sudah lebih dulu sampai tanpa sepengetahuan Mac,dan menurut informasi yang ia dapat Lisya sudah lebih dulu kabur dari Mac dan sekarang Mac sedang murka. Tentu saja kesempatan ini Alex ambil untuk menyerang markas milik Mac sementara anak buahnya ia suruh untuk mencari Lisya.

Lisya [End]Where stories live. Discover now