Chapter 20 - 21?

13.9K 740 28
                                    

"Ben?" Ucap Lisya terkejut melihat Benjamin yang ada dihadapannya.

"K..kau yang menembak Alex?" Tanya Lisya berusaha sekuat mungkin menahan tangisnya. Orang yang selama ini ia percaya sekarang sedang menembak orang yang selama ini ia jaga.

Bugh

Bugh

Bugh

"MAKSUDMU APA HA?!!"

BUGH

Pukulan terakhir dari Lisya membuat Benjamin terjatuh ke tanah.

Setelah berhasil membuat Benjamin terjatuh. Lisya segera membalikkan arah kembali menuju Alex.

"Lex? Alex? Bangun Alex" " Axel? Kau kemana? Alex sedang sekarat. Hiks kau kemana? Alex hiks bangun kumohon,aku tak akan pergi lagi aku janji Alex aku janji tapi kumohon bangunlah" ucap Lisya menangis sambil memeluk Alex dalam pangkuannya.

"Hiks..mphhh" seseorang membekapnya dari belakang membuat semuanya gelap. Sebelum Lisya sempat benar benar pingsan. Ia melihat setetes air mata keluar dari mata Alex.

"Alex hidup?" Batin Lisya bertanya

***
"Eumm?" Lisya pun terbangun

"Lex? Alex?" Ucap Lisya dan mulai membuka matanya. Baru saja ia ingin bangun sebuah rantai mengikat kedua tangannya dan ia tergeletak duduk di lantai yang cukup dingin.

"Ck,sial aku dimana?" Tanyanya pada diri sendiri

Lisya hanya diam tanpa berusaha memberontak. Percuma saja memberontak yang mengikat tangannya bukan hanya tali melainkan rantai yang terbuat dari besi.

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan seseorang dengan santainya memasuki ruangan dimana tempat Lisya disekap sekarang.

Lisya masih terdiam

"Kau sudah bangun rupanya" ucap seseorang tersebut sambil terus memperhatikan Lisya.

"Apa maumu Ben?" Ucap Lisya lesu

"Haha" Ben tertawa,Lisya yang melihatnya juga ikut tertawa membuat Ben bingung.

"Hahaha...kau bilang kau ayah kandungku?!dan sekarang lihat apa yang kau lakukan padaku dan juga Alex!?" Ucap Lisya masih dengan tawanya

"Apa kau masih bisa disebut ayah jika kelakuan mu saja seperti ini?" Ucapan Lisya membuat Ben terdiam,ia melihat Lisya sedih membuat Lisya menghentikan tawanya.

Ben mengeluarkan sebuah remote dari sakunya,sebuah tombol ia tekan ke arah tembok kosong. Muncullah sebuah layar seperti di tempat markas Mac berada,memperlihatkan dua orang laki laki yang sedang terikat disana.

"Kau tahu dua orang yang ada disana bukan?" Tanya Ben pada Lisya. Lisya masih diam sambil terus meneliti orang yang ia lihat di layar tersebut.

"Mac dan...." "Siapa? Aku tidak mengenalnya" ucap Lisya pada Ben membuat Ben hanya mendengus kesal.

"Kau lihat tembakan itu? Kau mengenalnya bukan?" Lisya kembali meneliti dan melihat tembakan yang ia lihat persis seperti tembakan yang ada pada Alex,tapi sayangnya luka tersebut tidak terlalu jelas ia lihat.

"Alex?!!!" Ucap Lisya setelah tersadar bahwa orang yang diikat disana adalah Alex.

Tanpa menghiraukan ucapan Lisya,Ben kembali menekan tombol yang ada di remote nya dan terlihatlah kedua tangan yang sudah diikat di sebuah alat pemotong jari dan disana juga terpampang kartu yang tentu saja Lisya kenal karena ia pernah memainkannya dulu.

Lisya [End]Where stories live. Discover now