Lampu di Ujung Jalan

33 0 0
                                    

Aku masih berdiri di jalan yang sama. Jalan dulu pernah kaulalui dengannya, tanpa bersalah, kaubiar aku menatap penuh tanya. Hingga kini, setelah setahun berlalu, bersama jawaban yang kuterima, rasa yang tercipta hari itu, tetap mengendap di dada.

Saat itu Ramadan hari kedua. Kausodorkan selembar kertas setelah kita selesai menikmati menu berbuka puasa. Waktu yang tepat untuk menyatakan kautak lagi ingin bersama.

"Aku perlu alasan untuk bisa menandatangani surat ini."

"Aku tidak mau bersamamu lagi."

"Hanya itu?"

"Ya, hanya itu."

"Biar kupikirkan dulu."

Kau meninggalkanku, dan sejak itu, kaumemilih untuk tinggal bersama adikmu. Aku mencoba mengingat apa yang telah kulakukan, sehingga keputusan ini kauambil.
***
Laki-laki yang menggenggam jemarimu di jalan itu, harus menerima bogemku. Aku menandatangani lembaran darimu dan mengirimkannya. Seminggu kemudian aku tahu dia sepupumu.

Lelaki itu pula yang menyerahkan surat yang tidak pernah kuinginkan datang darimu. Tapi surat itu, menjadi lampu di ujung jalan, penerang sekaligus jawaban atas keputusan yang kauambil sepihak.

"Aku sudah memintanya untuk bicara padamu, tapi Faya menolak. Maafkan aku, Gani."

Aku mengangguk dan untuk sesaat, memandang peristirahatan terakhirmu. Kautak memberiku kesempatan untuk bicara. Alih-alih pergi, dengan meninggalkan sebuah surat dan cerita yang terlambat kudapat.

Dari mana kautahu aku takbisa menerima kenyataan, bahwa waktu bersamamu akan segera berakhir? Apakah kaupikir aku akan terpukul andai saat itu tiba, aku ada di sisimu? Aku pikir kau yang takingin memikul rasa bersalah karena pergi dariku lebih dulu.

Aku memandang kembali surat itu, di antara dokumen lainnya. Dokumen sejarah perawatanmu selama ini. Perawatan yang luput dari pengetahuanku.

Setahun berlalu, dan tidak ada yang berubah hingga saat ini, kepedihan atas kehilanganmu. Azan magrib memutus lamunanku. Ramadan kedua, tanpamu menemani.

Lampu itu, kini padam.

Sidoarjo, 26 April 2020

#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day-3

Kumpulan Fiksi MiniWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu