Menanti

11 0 0
                                    


Siapa yang tidak pernah menanti? Aku, kamu, bahkan gadis yang kuduga berambut panjang itu (kulihat gelungan di kepalanya cukup besar) juga pernah menanti. Seperti pada senja ramadan kali ini. Di saat semua dianjurkan di rumah saja, dia justru terlihat santai memegang joran di tangan, menatap tajam sungai yang mengalir tenang di bawah kakinya.

Sudah tiga hari ini aku melihatnya duduk di jembatan itu, menggantungkan kaki, memegang batang pancing dengan reel, ember berwarna merah berdiri dengan manis di sebelah kanannya. Ada plastik kecil yang kuduga berisi umpan. Aku tidak tahu apakah dia menggunakan cacing, udang atau pellet. Aku harus menanyakan untuk memastikan itu.

Hari keempat ada seorang laki-laki duduk takjauh dari tempatnya, memancing. Esoknya orang baru datang, sehingga seminggu kemudian jembatan itu dipenuhi orang-orang memancing.

"Sungai itu tidak pernah ada ikannya. Orang-orang itu dibodohi si gadis saja." Bapak menjawab sinis saat aku bertanya.

Matahari merayap turun ke kaki langit. Senja ini kuputuskan untuk menghentikan sepedaku dekat gadis itu. Perlahan aku mendekat, tidak terlalu dekat, satu meter saja, kalau hitunganku tidak salah. Dari tempatku berdiri, aku bisa membaca merk joran yang dia gunakan. Salah satu merk joran asal Jepang, cukup terkenal.

Mataku mencuri ke arah ember merah di sampingnya, kosong. Dari dekat aku semakin jelas melihat wajahnya yang cerah. Bulu mata melenting dengan hidung runcing. Dia tidak terlihat terganggu dengan kehadiranku.

"Pakai umpan apa?"

Dia menoleh, menatapku sesaat lalu kembali lurus memerhatikan air sungai di bawahnya.

"Cacing."

Wah, dia bukan gadis yang takut kotor rupanya. Aku sempat berpikir dia menggunakan pellet.

"Di sini tidak ada ikan."

Kali ini dia tidak menoleh. "Kamu pikir aku sengaja memancing? Aku hanya sedang menanti waktu berbuka dengan menghabiskan waktu di sini."

Ya, Tuhan, benar kata Bapak, gadis ini berhasil membodohi semua orang, termasuk diriku.

Sidoarjo, 16 Mei 2020
#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day23

Kumpulan Fiksi MiniWhere stories live. Discover now