Sepatu

18 0 0
                                    

Sejak takbisa ke mana-mana, aku mulai terbiasa membongkar tumpukan barang yang ada di rumah. Beberapa hari lalu, aku berhasil menemukan komik-komik lama yang sudah takjelas lagi bentuknya. Aku buang dengan terpaksa.

Kemarin aku berhasil mengumpulkan baju-baju lama yang sudah tidak kupakai. Aku berniat memberikan baju itu kepada salah satu temanku yang punya yayasan sosial. Dia berjanji datang sore nanti.

Saat selesai bicara dengannya di ponsel, ekor mataku menangkap lelaki tua memikul dua kotak sambil berteriak dengan suaranya yang khas. 'Sol sepatu'.

Aku jadi ingat beberapa boks sepatu lamaku di gudang. Sementara menunggu temanku datang aku bisa memeriksa gudang sebentar. Mataku takmau diajak tidur siang. Udara tidak bersahabat ramadan kali ini.

Ada tiga boks yang semuanya berdebu. Satu sepatu sudah sangat parah, sepertinya akan jadi penghuni tempat sampah. Dua lagi aku sisihkan, menunggu tukang sol sepatu itu lewat.

Hari ketiga setelah menunggu tiada hasil, aku berniat istirahat sebentar. Baru saja tanganku mendorong pintu kamar, suara itu terdengar. Aku bergegas ke depan dan ikut berteriak.

Laki-laki tua itu masuk ke halaman yang tidak berpagar, meletakkan beban pikulannya di lantai serambi. Dia menerima sepatuku dan mulai sibuk seolah tak ingin diganggu. Aku ke dalam mengambil botol air mineral lalu meletakkan di dekatnya.

"Saya puasa, Mas."

"Oh, maaf, saya pikir panas begini Bapak memilih bayar fidyah."

"Untuk makan sendiri saja susah, Mas."

"Airnya bisa untuk berbuka nanti, Pak."

Dia mengangguk. Dua sepatu kini sudah layak untuk dipakai kembali. Satu aku berikan untuknya. Dia bisa pakai atau jual. Satu lagi kusimpan, karena itu sepatu pertama yang kupakai saat datang ke kota ini.

Kota yang akhirnya memenjarakanku karena wabah tak diundang. Wabah yang menahanku untuk pulang. Setidaknya, dalam kondisi semua terpenjara, aku masih bersyukur, tidak harus bekerja di luar seperti bapak sol sepatu itu.
.
Sidoarjo, 1 Mei 2020
#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day_8

Kumpulan Fiksi MiniWhere stories live. Discover now