Hari Itu Tiba

13 0 0
                                    


Mafaza belum puas melampiaskan kekesalannya. Ia meneruskan kata-kata pedas yang memanaskan telinga, dan terdiam setelah napasnya tersengal karena terus-terusan merepet tiada jeda.

Gadis yang mendapat serangan Mafaza sudah sejak tadi tersedu. Bahunya turun-naik menahan sesak. Ia tidak mengerti mengapa gadis secantik Faza, memiliki kosa kata sesadis itu. Dan mengapa selalu dia yang jadi sasaran Faza?

Ah, bukan hanya dia sebenarnya, hampir semua teman sekelas yang tidak berteman dengan Faza adalah sasaran perundungan. Kali ini ia beruntung, malaikat penolong datang tepat sebelum tangan Faza yang terangkat dan melayang mendarat di wajahnya.

"Faza, hentikan!" Ramadhan, sang ketua OSIS, berdiri di sana. Ia tidak sadar sedang menuai bibit permusuhan dengan gadis paling ditakuti di sekolah itu.
***
Mafaza sudah menyusun rencana keji untuk menjatuhkan Ramadhan. Dia tidak peduli meskipun saat ramadan, baginya seseorang yang berani melawan, harus mendapatkan pelajaran.

Faza melarikan mobilnya di jalanan kota dengan kecepatan tinggi. Pikirannya mengawang, membuat ia kehilangan konsentrasi. Seekor kucing entah dari mana tiba-tiba lewat. Faza berusaha menghindari kucing itu tapi justru mulut mobilnya yang kini mencium batang pohon besar. Hantaman keras itu membenturkan kepalanya dengan keras. Ia tidak sadarkan diri.
***
"Kondisinya masih kritis, Pak. Pendarahan di otaknya cukup parah. Hanya keajaiban yang bisa mengembalikan kesadaran Faza."

'Tuhan, apa yang terjadi denganku?' Faza tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Ia berpikir apakah ini hari pembalasan untuknya? Apakah hari itu telah tiba? Tapi dia belum siap. Dia harus minta maaf, sebelum benar-benar pergi. Faza merintih dalam sepi. Ia berjanji, dan Tuhan memberinya kesempatan untuk menepati.
***
"Alhamdulillah, Faza masih ingat saya?"
'Tentu saja,' bisiknya. Dialah sosok yang hampir saja menjadi korban rencana jahat Faza selanjutnya. Rencana yang justru berbalik padanya.
"Maafkan aku, Rama."

Sidoarjo, 12 Mei 2020
#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day_19

Kumpulan Fiksi MiniDonde viven las historias. Descúbrelo ahora