Selamanya Bersama

18 0 0
                                    


Laki-laki itu belum terlalu tua, walau tidak juga bisa dibilang muda. Satu dua helai rambut putih mengintip di sela-sela rambut hitamnya. Wajahnya teduh, tatapanya penuh pendar kasih.

Hujan yang jatuh tadi malam membuat jalanan setapak licin. Itu sebabnya Pak Ikhlas tidak berani membawa sepeda motornya hingga ke depan pintu rumah Dodo. Untuk berjalan kaki saja, dia harus hati-hati.

Dodo adalah satu-satunya murid di kelas lima yang tidak memiliki ponsel pintar. Saat program belajar di rumah dimulai, Dodo tidak dapat belajar bersama teman-temannya. Sebagai wali kelas, Pak Ikhlas merasa bertanggung jawab membantu Dodo.

Bocah sepuluh tahun itu sudah duduk di kursi depan rumahnya. Dia sudah menunggu sejak tadi. Saat wajah sang guru terlihat, ia bergegas bangkit, meraih tangan dan menciumnya takzim.

"Masih puasa, Do?"

"Alhamdulillah, masih Pak."

"Kita langsung saja ya, Bapak lihat tugas Kamis minggu lalu, sudah selesai?"

Dodo mengangguk dan menyerahkan buku tugasnya. Dia menunggu Pak Ikhlas memeriksa, memberikan beberapa koreksi lalu mengembalikan buku itu pada Dodo.

Pak Ikhlas sudah lama memperhatikan Dodo. Walau bukan dari keluarga mampu, semangat Dodo cukup menggetarkan hatinya. Dodo selalu menyerap pelajaran dengan baik, sehingga mereka selalu belajar cepat.

"Bapak rasa cukup hari ini ya, Do."

Dodo bangun dan masuk ke dalam. Saat keluar Ibu dan bapaknya menyusul di belakang. Keduanya mengucapkan terima kasih sambil menyerahkan bungkusan plastik.

"Untuk berbuka nanti Pak Ikhlas, tidak seberapa, tapi semoga berkenan."

Sebenarnya Pak Ikhlas ingin menolak, tapi dia khawatir itu akan menyinggung perasaa orang tua Dodo. Tiga pasang mata mengantar langkah Pak Ikhlas hingga ujung jalan.

Laki-laki itu tidak pernah mengharapkan balasan atas apa yang dilakukannya. Dia hanya berharap saat ilmu yang ia miliki masih tersimpan dan terus bersamanya, selama itu pula akan ia semai. Dengan begitu ia tahu, ilmu yang dia miliki selalu bersamanya.

Sidoarjo, 10 Mei 2020
#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day17

Kumpulan Fiksi MiniOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz