Caca

24 0 0
                                    

Caca tidak menyia-nyiakan libur yang datang lebih awal untuk menambah jam kerjanya--mengumpulkan barang-barang bekas. Ayahnya sudah melarang, tapi gadis kecil itu berkeras.

Senyum patah terukir di bibir laki-laki itu. Tugasnya telah diambil alih Caca, gadis kecilnya. Kondisi paru-parunya memaksa dia untuk selalu di rumah.

Caca pamit, di tengah perjalanan, Amir menunggunya, tanpa karung di tangan. Itu artinya dia tidak ikut memulung hari ini.

"Ibuku melarang, Ca. Dia dapat peringatan dari Pak RT, kalau aku pergi, Ibu tidak akan diberi bantuan."

"Takapa, Mir. Aku pergi dulu."

Amir melihat punggung Caca menjauh. Ia menghela napas panjang lalu berbalik pulang.
***
Caca tahu tidak mudah mengumpulkan barang bekas di bawah terik matahari, di saat berpuasa. Tapi ia harus punya uang untuk makan. Menjelang asar karung berisi botol plastik sudah penuh. Susah payah Caca memanggul sampai di tempat pengepul.

"Kok cuma segini, Pak?" Caca protes karena hitungan bos pengepul itu berbeda dari biasanya.

"Harga lagi turun."

Caca ingin meneruskan protesnya, tapi antrian di belakangnya panjang, ia akhirnya menepi. Dua puluh empat ribu. 'Aku beli apa dengan uang ini', bisiknya.

Caca pulang dan mampir ke pasar. Ia berkeliling mencari penjual dengan harga sesuai uang di sakunya. Matanya berhenti di satu meja dengan harga paling murah. Dipilihnya satu nasi bungkus dan dua potong kue.

"Satu bungkus saja, Dik?"

Caca mengangguk, menerima plastik berisi makanan untuk dia dan ayahnya, dan berbalik pulang.

"Tunggu, Dik!" Penjual itu mendekati Caca dan memasukkan satu bungkus nasi ke dalam kantong plastiknya.

"Terima kasih, Kak." Suaranya serak dan cairan bening itu mencipta sungai di pipinya.

"Pulanglah, sebelum azan tiba."

Caca mengangguk, dan meneruskan melangkah pulang. Dua bungkus nasi ini bisa untuk makan berdua dengan ayah. Kue disimpan untuk sahur. Samar, terlihat garis bibir Caca melebar.

Sidoarjo, 27 April 2020

#Fiksi_Mini_Ramadan
#Day-4


Kumpulan Fiksi MiniWhere stories live. Discover now