23 •• Gara-gara Gara lagi

8.9K 773 43
                                    

Now listening🎧
Lyn feat Hanhae----LOVE🎶

•••
Hanya dengan melihat kamu bahagia saja sudah membuatku bahagia, apalagi kalau yang membuat kamu bahagia itu adalah aku.
•••


Hari Senin, hari yang biasanya menjadi rival bagi seluruh umat murid itu tidak berlaku untuk hari ini. Lomba basket yang digelar di SMA Mentari itu merupakan alasan bagi semua murid untuk tidak melakukan upacara.

Suasana kelas sudah sepi karena semua murid menuju ke lapangan basket yang terletak di lantai bawah halaman sekolah.

Andrea yang sejak kedatangannya telat itu harus merasakan sedikit kelegaan setelah tidak ada petugas yang berjaga-jaga di depan gerbang. Banyak murid SMA Kebangsaan yang menatapnya bingung, karena dia berjalan mengendap-endap. Bagaimana ia bisa tau bahwa murid itu berasal dari SMA Kebangsaan? Andrea pernah melihat Gara memakai seragam itu sebelumnya.

Kakinya ia tarik kuat-kuat untuk segera berlari dari pintu masuk. Ia ingin segera menghindari tatapan para murid laki-laki yang menatapnya takjub. Banyak siswa SMA Kebangsaan yang memandangnya kagum. Bahkan, Andrea sampai bisa mendengar ucapan mereka dengan jelas.

"Anjir, Gila! Cantik banget tuh cewek!" ucap lelaki bertubuh tinggi.

"Mantul oy! Bening banget lagi," sahut temannya.

"Gue ajak kenalan mau nggak ya?" ucap cowok bertubuh tinggi itu lagi.

"Kaya'nya gue rada kagak asing sama itu cewek?"

"Oh iya, gue inget! Dia model yang ada di majalah mama gue! Gila! Aslinya cantik banget ternyata!" sahut teman satunya lagi.

"Masa' sih bro? Dia model? Mantep nih gue gebet!"

Andrea tidak menemui satupun murid SMA Mentari di koridor depan, hal itu membuatnya semakin lega lagi.

Gadis itu mulai berjalan santai sambil memasang senyum manis. Senyum yang tidak pernah ia perlihatkan kepada orang-orang. Senyuman yang menandakan kalau ia baik-baik saja.

Rambutnya yang lurus sepanjang bahunya itu semakin membuatnya terlihat imut. Ia semakin terlihat manis, cantik, dan kalem. Tidak seperti Andrea yang orang lain lihat biasanya.

Seragamnya yang biasanya sedikit ketat itu sudah ia ganti menjadi seragam seperti model siswi umumnya. Lebih rapi, dan untuk pertama kalinya, ia mau memakai sepatu hitam polos.

Benar-benar terlihat cantik di tubuhnya. Ia yang biasanya tidak memakai anting, sekarang mulai memakai anting.

Bando warna pink juga melekat di rambutnya. Menambah kesan imut.

Siapapun yang melihat penampilan Andrea kali ini, pasti akan merasa seperti tersihir.

Apalagi ditambah kabar bahagia dari Vita kemarin yang memberitahunya kalau kontrak model Andrea disetujui. Jadi, ia sangat bahagia hari ini.

Andrea mulai memasuki kelasnya, tidak ada satupun murid yang ada di kelas. Ia lalu memberikan oleh-oleh pesanan Sinta di meja gadis itu.

Sejenak, Andrea mendudukkan tubuhnya sebentar, lalu merogoh ponselnya menghubungi Sinta.

"Halo Sin! Lo ada di mana? Gue baru nyampe'!" tanya Andrea to the point.

"Gue sama Fano ada di bangku paling belakang, pojok. Yang menghadap ke timur! Di sini udah ramai, lo buruan ke sini deh! Anjirr... Gue meleleh ngelihat banyak cowok ganteng," Andrea mendengus pelan, sudah ia pastikan, kalau urusan cowok ganteng, Sinta pasti nomor satu. Bagaimana reaksi Fano ya? Apakah lelaki itu tidak merasa cemburu?

B U C I NWhere stories live. Discover now