30 •• Siksa kubur untuk Garandong

7.4K 576 15
                                    

Andrea melirik ke arah ruang tamu yang kosong. Tidak ada keberadaan Levin dan Vita di ruangan itu.

"Ke mana mereka?" tanya Andrea pada dirinya sendiri.

Gadis itu turun ke ruang makan, dan melihat pembantu rumahnya sedang mencuci piring. Rasa penasarannya kepada kedua makhluk tersebut masih bersarang di otaknya. Dengan penasaran, Andrea memutuskan untuk bertanya langsung kepada bibinya.

"Bi, Kak Vita sama abang ke mana ya? Kok nggak ada di ruang tamu?"

"Oh, non Vita baru saja pergi buru-buru. Katanya dia ada urusan mendadak," Andrea mengernyitkan dahinya.

Urusan?

Kalau pergi ke kampus tidak mungkin. Pasalnya, perempuan itu tidak ada jadwal kelas hari ini.

Lalu Levin? Ke mana lelaki itu?

"Levin ke mana?" tanya Andrea lagi. "Kalau den Levin saya kurang tahu non. Soalnya bibi dari tadi ada di sini," Andrea mengangguk lalu pergi ke ruang tamu.

Pandangan Andrea menatap ke segala arah. Masih mencari Levin dengan tanda tanya keheranan.

Saku celana Andrea yang bergetar membuatnya mau tidak mau membuka ponselnya.

Pesan masuk dari Gara muncul di layar ponselnya.

Gara

An, lo ada waktu nggak hari ini?

Gue mau ngajak lo have fun sama Andin. Dia pengen ketemu sama lo.

Andrea membulatkan matanya. Dia masih kesal dengan sikap Gara yang mempermainkannya se-enak jidat.

Ia bingung antara membalasnya atau tidak. Namun, setelah kepikiran ide busuk di otaknya, dia berniat mengiyakan ajakan Gara.

Gue bawa lo ngrasain siksa kubur hari ini Gar!

Mampus lo nanti.

Andrea tersenyum penuh misterius membayangkan rencananya.

Dia mulai mengetikkan balasan yang tepat untuk Gara, lalu mengirimnya dengan cepat.

Bisa kok. Jam berapa emangnya? Gue lagi gabut juga.

Satu dentingan notifikasi masuk lagi ke ponselnya. Andrea melengkungkan senyuman di bibirnya.

Gara

Gimana kalau sekarang! Soalnya Andin pengen cepet-cepet ketemu kamu?

Biar aku kabarin Andin sekarang. Pasti dia seneng banget ketemu kamu.

Andrea segera mengiyakan ajakan Gara saat itu juga.

Oke. Gue siap-siap dulu!

SAATNYA BERAKSI ANDREA!

HAHAHA!

TUNGGU PEMBALASAN GUE GARANDONG.

Andrea bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian. Pilihannya jatuh kepada celana ripped jeans biru dongker dan kemeja kotak merah serta kaos hitam polos untuk dalamnya.

Tidak terlalu buruk menurutnya. Tampilan simpel dan enak dilihat. Apalagi pakaian ini juga tidak terlalu ribet dipakai.

Dia juga memilih sepatu berwarna putih yang tidak terlalu mencolok. Sesuai dengan gayanya yang simpel.

Rambut pendeknya dibiarkan tergerai, tak lupa topi hitam sebagai pelengkapnya sudah tertata cantik di kepalanya. Gadis itu juga sedikit memoles wajahnya dengan skincare dan bedak. Tidak lupa liptint berwarna peach dioleskan ke bibirnya. Menambah kesan fresh dan tentunya cantik. Tahapan terakhir, dia menyemprot parfum ke tubuhnya. Parfum beraroma vanila kesukaannya.

B U C I NWhere stories live. Discover now