27 •• Kekesalan Andrea

7.5K 608 10
                                    


Aku mau ngucapin banyak makasih, buat yang udah mau baca cerita yang absurd  buatanku ini.

Sekali lagi, kalau ada kata" di dialog ini yang bikin kalian sakit hati atau kesal, jangan pernah dimasukkan ke hati. Masukkan saja ke tenggorokan supaya bisa bacot bareng".

Happy reading...


<<<

Sabar itu sebagian dari Iman. Ingat! Hanya sebagian.
Sisanya ya makan Ati!


>>>

Dengan mood yang buruk, gadis itu memasuki rumah mewahnya.

Bibirnya cemberut ditambah tatapan tajam berkobar, seakan ingin mencincang siapapun yang pertama kali dilihatnya.

Andrea mengacak rambutnya frustasi. Gara, lelaki itu tidak menjemputnya pulang. Janjinya, dia akan menjemput gadis itu sebelum jam tiga sore. Kenyataannya ... Sampai jam empat sorepun lelaki itu belum menampakkan batang hidungnya. Lebih kesal lagi, saat Gara mengabarinya, lelaki itu tidak bisa menjemputnya pulang dengan alasan ekstra basket.

Kalau ditanya kesal atau tidak?

Pasti kalian sudah tau sendiri jawaban apa yang akan dikeluarkan oleh Andrea.

Mengingat selama ini lelaki itu selalu membuatnya kesal kapanpun, di manapun tempatnya.

Dan dengan emosi, dia harus jalan kaki menuju halte bus. Kalau kalian tanya kenapa tidak menggunakan ojol, jawabannya adalah Andrea ingin berhemat.

Bukankah dia sudah janji berulang kali supaya menjadi orang hemat? Dan dia ingin menepati janji yang ia buat itu.

***
Belum juga sampai di halte bus, dia sudah dikagetkan dengan kemunculan lelaki yang secara tiba-tiba.

Lelaki itu menghentikan motornya tepat di depan Andrea.

"Woy kalau berhenti tuh liat-liat dong! Untung gue belum nabrak, kalau sampai nabrak, gue suruh lo tanggung jawab mau?!" Andrea belum menyadari siapa lelaki yang berhenti di depannya itu. Fokusnya masih ke Gara yang tidak menjemputnya pulang dan baru mengabarinya setelah satu jam lamanya dia menunggu.

Bahkan, dia sudah menyiapkan hukuman apa yang pantas untuk membuat lelaki itu tersadar dengan kesalahannya.

Menghabisi lelaki itu tanpa ampun.

Meminta ganti rugi ongkos.

Memoroti lelaki itu sampai duitnya habis.

Meminta tiket nonton bioskop secara cuma-cuma untuk mengganti kekesalannya.

Menyuruhnya meminta maaf dan menjadikannya budak seminggu.

Serta mendiamkannya selama seminggu.

Kalau nanti Gara juga belum sadar, fix ... Andrea memang harus meruqyahnya. Takut kalau jiwa Gara sudah dikuasi Grandong sepenuhnya.

Dengan perasaan dongkol, ia kembali melangkahkan kakinya dengan pandangan kosong. Tepat seperti orang linglung.

Tangannya tiba-tiba ditarik paksa tanpa ia sadari. Hal itu membuat Andrea langsung menoleh ke arah lelaki yang masih memakai helm itu dengan takut-takut.

B U C I NWhere stories live. Discover now