•Feeling• #6

830 194 94
                                    

Bagaimana aku bisa menyembunyikan perasaan cinta yang begitu besar untukmu?

⛄⛄⛄

.: Cewek Hulk :.

BIASANYA Airish paling benci disentuh laki-laki tanpa seizinnya, Airish akan meninjunya atau mencekeram kerah bajunya setelah kulit laki-laki itu menyentuh kulitnya dan sebelum perasaan yang ingin dibuangnya kembali datang menyelimuti sekujur tubuhnya.

Tapi untuk Kevin, itu lain cerita.

"Naik." Dia menepuk-nepuk jok motor bagian belakangnya dengan pelan. Airish menurutinya.

Saat Airish sudah sempurna duduk di belakang motor, Kevin mulai memakaikan helm hitamnya di kepala Airish. Aroma yang ingin Airish rasakan mulai mengganggu hidungnya. Aroma strawberry dan anggur yang bikin ngiler. Maklum, Airish hanya mencium aroma sabun cuci motor saat memakai helm Bang Upi.

"Jujur aja deh sama aku." Airish berhenti sejenak. "Kamu pakai sampo Kodomo rasa strawberry, kan?"

Kevin menekuk alisnya. "Kamu ini suka melantur ya."

Jujur saja, jarang-jarang helm seorang cowok itu beraroma strawberry dan anggur yang bercampur. Biasanya bau apek, atau paling wangi ya sabun cuci motor. Tapi, bisa-bisanya aroma helm Kevin rasa strawberry dan anggur.

"Atau sampo apa gitu rasa strawberry sama anggur?"

Airish berusaha mengalihkan pikirannya yang negatif saat wajah Kevin mulai mendekat ke wajahnya untuk mencari pengaman pada helm, di tempat yang minim lampu seperti ini.

"Emangnya aku anak kecil."

"Secara logika, kamu masih SMP."

"Tapi umurku 16 tahun." Dia mengelak.

Karena di tempat yang minim lampu, Kevin menjadi kesulitan memasangkan pengaman helm yang Airish kenakan.

"Atau kamu pakai gel rambut yang rasa strawberry dan anggur?"

Kevin menatap Airish setelah memasangkan pengaman pada helm yang dikenakan Airish. Dia menatapnya dengan wajah datarnya, tapi tiba-tiba wajahnya mendekat kearah Airish.

"Eitss, jangan deket-deket." Airish sedikit mendorong bahu Kevin, mengisyaratkan untuk tidak mendekatkan wajahnya pada wajah Airish.

Tapi Kevin mengabaikan perkataan Airish.

Dia malah mendekatkan wajahnya pada wajah Airish, menempelkan ujung hidungnya di atas pangkal hidung Airish, sebelum menarik satu tarikan napas yang panjang. Dia melakukannya berulang-ulang. Padahal beberapa senti lagi, Kevin hampir mencium batang hidungnya.

"Nggak, ah. Berulang-ulang kali kamu bilang, tapi rasa strawberry dan anggur itu nggak ada di helmku."

Akhirnya Kevin mundur beberapa langkah kebelakang sehingga memberikan Airish untuk bernapas lega. Baru Airish memberanikan untuk membuka matanya.

"Kalau gitu, helm ini boleh buatku?" Airish memintanya, karena aroma yang ada di dalam helm tersebut membuatnya terngiang-ngiang. "Aku bakal ganti helm kamu, tenang aja."

Kevin hanya mengerutkan dahi, kemudian dia tertawa meledek. "Buat apa? Kamu punya motor aja nggak, apalagi bisa naik motor."

Satu-satunya motor yang ada di rumahnya adalah jenis motor sport, Ninja. Milik Bang Upi. Untuk menaikinya saja ia tidak bisa, bagaimana bisa membawanya.

"Tapi aku bisa bawa mobil." Potongnya dengan cepat.

Usai Airish berbicara, Kevin menubah posisi duduknya menjadi menghadap ke airish sepenuhnya, meski berada di atas motor.

HSS [2] - FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang