•Feeling• #16

360 86 35
                                    

Bersabarlah, sebentar lagi pelangimu akan segera datang.

⛄⛄⛄

.: Jadian Denganku! :.

JAUHI Airish.”

Kata itu langsung terlontar dari mulut Luffy begitu berhasil menarik Kevin untuk menjauh dari Airish berdiri karena ingin berbicara empat mata padanya. Kevin bingung, untuk apa ia menjauhi Airish kalau tanpa alasan yang serta merta.

Kevin memutar bola matanya, “Entah lo punya masalah apa sama telinga lo itu, yang jelas ini kali ke-empat lo bilang itu.”

“Jawab.”

Oke, Luffy sedang tidak mood untuk bercanda dengannya, melihat adik kesayangannya berada diantara banyak lelaki ditempat ini membuatnya merasa ketakutan.

“Kalau tanpa alasan, gue menolak.”

“Gue nggak bisa ngasih tau lo sekarang, karena lo mungkin bisa memanfaatkan kondisi Airish kalau gue kasih tau alas—“

“Terus apa masalahnya?” tanya Kevin dengan cepat dan ingin mencapai ke intip pembicaraanya, tapi nyatanya Luffy tidak sependapat dengan Kevin dan malah memberikan tatapan jangan-motong-ucapan-gue. “Oke, Sorry.”

“Gue nggak bisa jamin kalau gue kasih tau ke cowok kayak lo, Airish nggak bakal kayak dulu lagi.”

Kevin benar-benar tidak mengerti semua yang dikatakan Luffy padanya, apa maksudnya ia tidak boleh mendekati Airish? Terutama tanpa diberikan sebuah alasan.

“Emangnya Airish kenapa? Kalau itu membahayakan, gue bakal jagain dia.”

“Gue nggak bisa percaya gitu aja sama lo?”

“Selama dia ada dalam pandangan gue, gue bisa jamin kalau dia aman.”

Sejujurnya, Luffy ingin berbicara menenai Airish di masa lalu, namun sayangnya ia tidak bisa percaya pada cowok. Ia hanya tidak ingin jika ia harus melihat adik kesayangan dan adik satu-satunya kembali menjadi adik yang tidak pernah ia kenal.

“Lo bisa cari tau sendiri, menebak-nebak kenapa gue minta lo jauhin Airish.”

“Kenapa nggak lo aja yang kasih tau langsung?”

“Serius, gue nggak bisa. Lo harus jauhin Airish, kalau sampai dia balik kayak dulu gara-gara lo! Gue jamin hidup lo nggak akan aman setelah itu.”

“Ya lo harus kasih tau gue supaya gue bisa tau kenapa Airish di masa lalu, dan nggak bikin gue gelisah kayak gini. Give me a reason.”

“Lo mau Airish tetap aman kan?”

“Seribu persen iya.”

“Lo cuma harus jauhin dia.”

“Sorry, gue tetep menolak.” Kevin mengerutkan dahinya lalu menatap ke arahnya dengan raut wajah yang serius. “Entah itu baik atau buruk bagi gue, tapi gue tetep menolak.”

“Jelas itu buat kebaikan lo dan buat kebaikan Airish juga.”

Nope, kayaknya gue tetep nggak bisa jauhin Airish,”

Luffy memijat pangkal hidungnya, ia berdecak, ternyata ini lebih sulit dibanding yang ia kira. “Oke, fine! Lo boleh deketin Airish, tapi jangan sentuh dia. Gue nggak—“

Kevin mengangkat tangannya menginterupsi, “Gue nggak tau ini maksud lo atau bukan, apa lo barusan mengira gue cowok hidung belang?”

“Tujuan gue bukan ke sana, yang jelas lo jangan sentuh dia. Kalau sampe tubuhnya bereaksi, gue akan kejar lo sampai manapun.” Luffy menggeram, ia bahkan sampai menunjuk-nunjuk ke arah Kevin.

HSS [2] - FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang