•Feeling• #17

309 71 59
                                    

Cinta adalah menjadi bodoh bersama.

⛄⛄⛄

.: Telepon :.

KARENA tekad sudah bulat ingin masuk SMA Louis, Airish sekarang pergi Gramedia untuk membeli buku penunjang agar ia bisa masuk Louis melalui jalur beasiswa. Meskipun kemungkinan masuk Louis adalah tiga persen, ia tidak akan pernah menyerah.

SMA Louis memang susah untuk di gapai, bila ingin masuk tanpa jalur beasiswa, satu-satunya cara adalah dengan menyiapkan uang yang sangat banyak. Kemudian uang itu akan disalurkan sebagai dana bantuan.

Airish sendiri tahu bahwa kemungkinan ia akan masuk SMA Louis hanya tiga persen, walau begitu ia tidak menyerah, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.

Ketika masuk ke dalam Gramedia, mata Airish selalu melihat ke arah deretan komik-komik ke sukaannya, selain itu ia tidak pernah melirik yang lain.

“Pilih buku nya nggak pake lama, Abang mau pesen makanan dulu.”

Luffy baru saja hendak pergi meninggalkan adiknya di depan pintu masuk toko buku ini, tapi lengannya di tahan oleh Airish.

“Aku boleh pilih buku apaan aja kan?”

“Buku detik-detik. Nggak ada yang lain.”

“Abang! Aku juga mau komik, itu ada yang baru rilis, nanti aku pinjemin deh.” Mata Airish berbinar-binar, saat ini ia harus mengeluarkan jurus andalan dan mematikan untuk membuat Luffy luluh dan membelikannya komik-komik baru.

“Nggak banyak kok, Bang. Cuma sepuluh.” Airish mengedipkan matanya berulang-ulang.

“Nggak, kamu harus beli—“ mata Luffy melihat Airish yang sedang bergelayutan di lengannya dengan puppy eyes sekaligus berwajah imut, yang semakin membuat Luffy tak tega bila tak menuruti permintaanya.

Fine. Cuma lima.” Ucap Luffy dengan pasrah, namun Airish masih bergelayutan dilengannya.

“Aaaah, Abang. Dua belas deh.” Tawar Airish.

Luffy langsung terkekeh, “Mana ada tawa-menawar makin tinggi.”

“Ya, ya, ya, lima belas juga boleh.” Airish mengedipkan matanya.

Jika tidak ada yang mengenali Airish dan Luffy, mungkin mereka lebih terlihat seperti sepasang kekasih sekarang. Apalagi, kini orang-orang mulai menyadari kehadiran Luffy yang dikenal sebagai selebgram dan juga DJ Luffy.

Luffy sendiri pun langsung menyadari sekelilingnya, ia melambai-lambai pada perempuan yang tengah tersipu malu melihatnya.

“Susah ya kalau punya fans kayak gini.”

Airish yang berada di sebelahnya pun langsung meyenggol perut Luffy degan pelan. “Jangan ke pedean deh.”

“Emang kenyataan.”

“Lima belas ya....”

“Sepuluh atau nggak sama sekali.” Luffy melepas lengan Airish yang menempel dilengannya.

HSS [2] - FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang