PROLOG

1.5K 387 33
                                    

Aku tipe cewek yang kalau cemburu langsung cuekin orangnya.

⛄⛄⛄

"NENG cantik mau kemana?"

"Hayu sini abang anterin."

"Jangan malu-malu neng, abang nggak bohong kok. Suer."

"Neng cantik banget sih, anaknya siapa?"

"Abang boleh kerumah Neng nggak?"

"Sini naik motor abang, Neng. Rumahnya jauh kan, harus pakai motor."

Raut wajah Airish langsung berubah dengan cepat ketika pulang sekolah lewat jalan setapak kecil, baginya jalan tersebut merupakan jalan tercepat menuju rumahnya. Uang Airish sudah habis gara-gara di sekolah mendadak ada bazar dan tidak tahan untuk tidak mengeluarkan uang, karena itu Airish harus berjalan kaki ke rumahnya. Untunglah tidak jauh.

Namun, beginilah resikonya ketika pulang sekolah melewati jalan setapak ini. Di tengah-tengah jalan ini terdapat saung kecil yang sering sekali di tempati orang dewasa yang pengangguran bermain kartu remi, tapi Airish tidak takut sama sekali. Berkat tontonan film laga yang di tontonnya ketika kecil membuahkan hasil. Mungkin terbilang keberuntungan karena Airish tidak belajar seni bela diri.

"Neng kok diam aja?"

Dengan segera Airish mengeluarkan ponsel yang dibawanya, takut kalau preman ini semakin bertindak lebih jauh. Airish tidak ingin suasana hatinya yang sedang gembira berkat nilai 98 pelajaran IPA nya yang diraih dengan susah payah belajar semalaman.

"Halo Yah? Ayah masih patroli di daerah deket rumah nggak?"

"Ini loh ada preman yang usilin aku. Ayah coba kesini deh, tapi jangan pakai mobil polisi, pakai motor aja soalnya nggak muat."

Mendadak tubuh ke tiga preman itu tegang, panik seolah akan tertangkap karena sudah menggoda anak dari polisi. Mereka tidak ingin berurusan dengan polisi.

"Bre, anak polisi dia."

"Udah, cabut saja."

"Ah lo gimana sih, nggak tahu dia anak polisi patroli sini."

Ujung sudut bibir kanan Airish tertarik keatas, menandakan bahwa telepon nya berhasil mengusir para preman tersebut.

"Padahal telepon bohongan, tapi takut. Cupu banget."

Gadis berponi dan dikuncir kuda tersebut melanjukan perjalanan pulangnya, semilir angin menerpa helaian poni nya, seragam putih-biru yang dikenakannya ikut bergoyang karena angin menerpanya.

"Dasar preman nggak ada kerjaan."

"Cuma copet."

"Modusin cewek."

"Mesum lagi!."

"Semua cowok itu sama aja, nggak ada yang bener."

Namun, di ujung jalan setapak yang tidak jauh dari posisi Airish sekarang ini ada seorang cowok yang sepertinya sebaya dengannya. Memakai seragam sekolah yang berbeda dengannya, putih-biru juga namun celananya kotak-kotak. Entah dari sekolah mana, selama Airish melewati jalan setapak ini, ia tidak pernah melihat seragam sekolah seperti itu.

Dari penglihatan Airish terhadap cowok itu lumayan, ya serba lumayan. Lumayan ganteng, lumayan oke penampilannya dan lumayan putih kulitnya.

Airish tidak memperdulikan cowok itu, tapi..

"Bapak kamu polisi ya?"

Perkataan cowok itu membuat Airish kaku, pikiran Airish kembali berputar pada kata-kata yang dilontarkan cowok disekolahnya.

"Bapak kamu polisi ya?"

"Iya, kenapa?"

"Karena bapak kamu telah menangkapku yang telah jatuh cinta kepadamu."

Alis Airish menekuk meminta penjelasan. Airish melihat cowok yang di depannya ini sambil tersenyum, namun kini yang Airish lihat seperti cowok mesum.

"Masa sih itu GOMBAL?"

Melihat gadis di depannya mendadak diam, cowok itu angkat suara.

"Oh itu bukan gombal ya." Desis cowok itu sambil tersenyum pada Airish.

"Tadi aku dengar, katanya Bapak kamu mau kesini naik motor polisi. Jangan geer ya."

Blusssshhhhhhhh.

Pipi Airish mendadak langsung semerah tomat, perasaan malu mengalir di sekujur tubuhnya. Bahkan Ia tidak bisa berkata apa-apa selain mengumpat kesal didalam hatinya.

"Ngeselin banget sih! Dasar cowok!"

Secepat angin menghambar, Airish langsung berlari dari jalan setapak itu karena malu. Ia tidak ingin cowok tanpa nama melihat wajahnya yang sudah semerah cabai. Cowok itu terheran-heran sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Kok marah ya. Aku salah dimana?"

###

Halo semua apa kabaarr. Ini cerita High School Sweartheart Series yang ke dua!

Semoga suka ya cerita ini. Terima kasihh💛

Jangan lupa bintang dan komentar ya. Kritik saran juga boleh

See u next chapter!

Luv u all

HSS [2] - FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang