•Feeling• #13

412 113 30
                                    

Di antara 8 miliyar senyuman manusia, senyumamu adalah yang paling kusuka.

⛄⛄⛄

.: Hari Baru :.

TIGA hari yang lalu sejak insiden nangis bombay ala Airish terjadi, semuanya kembali normal sedia kala. Airish kembali dekat bersama Kevin, dan Elia tetap mempertahankan ke populerannya dengan cara apapun.

Mendadak, sekolah ini langsung ramai. Itu karena Luffy pergi mengantar Airish ke sekolah. Airish mengotot untuk pergi bersama Kevin tadi pagi, tapi Luffy mengusir Kevin untuk pergi jauh-jauh.

Disinilah Airish berada, di depan gerbang sekolah sekaligus di tengah-tengah pusaran lingkaran anak perempuan yang tersipu malu melihat ke arahnya. Ralat, melihat ke arah Luffy dengan kemeja hitam serta celana jeans biru gelap yang robek-robek.

“Besok-besok Abang nggak usah anterin aku ke sekolah.”

“Kenapa? Kamu malu kalau Abang yang anter dan milih sama anak curut itu?” protes Luffy.

Airish memutar bola matanya, “bukan gitu,” Airish melihat sekelilingnya, benar-benar ramai dan ia menjadi pusat perhatian. Untungnya saat ini Airish sedang sakit flu berat, jadi ia memakai masker, dan tidak ada yang mengenalinya.

“Abang udah pernah bilang sama kamu kan...jauhi minuman, narkoba, dan lelaki.”

Luffy benar-benar overprotective pada Airish sejak beberapa tahun ini, tepatnya sejak beberapa tahun lalu yang mengakibatkan seseorang masuk penjara. Airish paham betul tujuan Luffy, tapi bukankah ini terlalu berlebihan

“Tapi Abang lelaki, tuh.”

“Abang ini pengecualian.”

Jika kemarin Airish tidak nekat menerobos hujan, mungkin ia tidak akan sakit flu berat seperti ini, dan membuat Luffy yang mengantarkan ke sekolah.

“Udah sana Bang Upi pulang.”

Mata Luffy melotot. “Kamu ngusir Abang?”

Kepala Airish benar-benar penat sekarang, ia lagi malas untuk berdebat dengan Abangnya yang overprotective seperti itu.

“Aku nggak ngusir Abang, cuma liat deh aku nggak suka dikelilingin kayak gini.”

Mata Luffy menjelajah ke sekitar, “itu wajar, Abang kan ganteng siapa coba yang nggak terpana?”

“Uhuuk, uhuuuk, uhuuuk” Airish terbatuk.

“Kamu nggak usah ke sekolah dulu deh, kita ke rumah sakit aja sekarang.”

“Apaan sih Abang lebay banget deh, cuma batuk aja ke rumah sakit.”

“Kita ke klinik teman kampus Abang mau?

“Ngapain ke klinik dan rumah sakit sih, Bunda kan dokter. Abang juga lebay banget deh, aku cuma pilek dan batuk. Aku nggak bakal mati kali.”

“Bunda sibuk. Nanti kalau nggak sembuh-sembuh gimana?” Omel Luffy, tapi Airish hanya memutar bola matanya.

“Aku baru flu semalem, baru minum obat tadi pagi, mana ada sih yang langsung sembuh. Abang jangan ngomel-ngomel deh nanti kepala aku pecah gimana, nggak bisa diganti.”

HSS [2] - FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang