•Feeling• #23

145 27 53
                                    

Tidak perlu menasehati orang yang sedang jatuh cinta, karena mereka tidak akan mendengarkan.

.: Balap Motor :.

BALAP motor di Ertex. Ivan dan kawan-kawannya menggiring Airish ke tempat balap motor dan ia yakin ilegal.  Airish melirik sekelilingnya, sepertinya ia sudah dibawa ke luar Jakarta, mengingat lamanya perjalanan dan juga kecil kemungkinan polisi menemukan tempat ini.

Sementara Kevin berbicara dengan beberapa orang yang langsung menghampirinya. Sedangkan Airish, ia mengamati sekelilingnya, di pinggir jalan yang besar sudah ada banyak motor yang berjajar. Semua motor itu tak kalah besar dan kerennya seperti motor Kevin. Airish yakin kalau motor-motor itu sudah ‘didandani’ dan sepertinya di sini hanya motor Kevin yang original.

Dan, di sebelah motor keren itu banyak sekali perempuan berbusana kurang jahitan. Rata-rata perempuan itu memakai baju crop sehingga memperlihatkan perut ratanya serta belahan dadanya yang sintal. Tidak hanya itu, mereka semua kebanyakan memakai celana yang tak sampai menutupi belakang bokongnya. Airish berani taruhan kalau kebanyakan perempuan itu sudah tidak virgin. Mengingat percakapan dengan Kevin beberapa hari lalu tentang one night.

Tapi, bukan itu yang Airish pikirkan saat melihat perempuan-perempuan berbusana kurang jahitan, ia memikirkan apa perempuan itu tidak kedinginan? Airish saja yang memakai pakaian tertutup saja bisa merasakan kedinginan, karena angin malam ini benar-benar dingin.

Airish melihat Ivan yang turun dari motornya, kemudian menghampiri salah satu cowok berbadan kekar yang tak kalah kekarnya dengan Dominic Toretto. Bedanya kalau Toretto dipenuhi otot-otot yang keras, kalau cowok itu otot-ototnya meleleh, seperti terlalu lama dijemur.

Sepertinya seluruh tubuh cowok itu dipenuhi tato-tato, persis seperti Maui.

Ew, ew, ew, ew, badannya, ewwh.

Cowok itu memakai singlet hitam dengan jaket kotak-kotak yang diikat di pinggangnya, dengan senyum seringainya, cowok itu menghampiri Kevin.

“Yo! Apa kabar lo?” sapa cowok itu kelewat ceria. Tangan kanannya melayang diudara, memberi kode bahwa ia ingin berhigh-five dengan Kevin, namun sayangnya Kevin tidak menggubrisnya.

“Jadi, lo sekarang ‘bos’ di Ertex, Johan?”

Johan tertawa, tapi kali ini cukup keras. “Ya, kayak yang lo liat.”

“Kali ini lo nantangin gue satu ronde, yakin?” tantang Kevin. Sikap santai Kevin membuat Johan murka, namun dia menahannya.

“Gue mau nyobain Ariel Ace gue nantangin Triumph lo.” Kata Johan sambil menunjuk motornya yang bertengger di dekat tiang listrik yang besar, dan di dekat motornya itu terdapat dua tong berisi api yang membara, serta bendera berlogo tengkorak besar membentang diudara, ciri khas Ertex masih belum hilang.

Di balik kaca gelap helm, mata Airish mengikuti pergerakan tangan Johan yang tengah menunjuk motor besar nan aneh. Sangat aneh sampai Airish kesulitan berkata-kata. Motor itu hanya terlihat mesin-mesinnya saja, tapi yang pasti motor Johan itu sangat mahal, dan sudah semestinya motor itu pasti ‘didandani’, mengingat hanya mesin-mesin motornya saja yang terlihat.

 Motor itu hanya terlihat mesin-mesinnya saja, tapi yang pasti motor Johan itu sangat mahal, dan sudah semestinya motor itu pasti ‘didandani’, mengingat hanya mesin-mesin motornya saja yang terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HSS [2] - FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang