Prolog

2.7K 180 7
                                    

Happy reading 😊

Tangisan tampak mengiringi pemakaman seseorang. Suami, anak, saudara dan cucu si alamarhumah tampak larut dalam kesedihan dan duka.

Di antara para pelayat, seorang gadis berusia 12 tahun tengah menatap datar almarhumah yang sudah di kebumikan.

Beberapa dari mereka yang belum mengenal si gadis, tampak saling berbisik, membicarakannya yang sama sekali tidak terlihat sedih, dan justru menampakkan wajah datar seolah tak memiliki kesedihan. Padahal yang mereka tahu, gadis itu merupakan cucu si alamarhumah.

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah orang yang tengah membicarakannya. Ia terus menatap mereka, hingga mereka merasa tidak nyaman, dan memutuskan kontak mata.

Siapa bilang ia tidak sedih? Saat ini ia ingin menangis, ia ingin berteriak, namun tidak bisa, ia tidak bisa melakukannya. Hal itu, membuat dadanya terasa sakit, seperti ingin meledak, karena tidak bisa melupakan kesedihannya.

Mama dari sang gadis memeluk putrinya itu, ia tahu putrinya bersedih, namun karena putrinya berbeda, putrinya tidak bisa mengeluarkan seluruh kesedihannya.

Beruntungnya mereka, yang bisa menangis dan mengeluarkan seluruh kesedihannya, hingga tak ada beban di hati mereka, tapi putrinya yang memang tidak bisa mengungkapkan perasaan dan ekspresinya harus menahan rasa sakit di dadanya untuk waktu yang lama. Mereka yang tidak mengenal putrinya akan berfikir putrinya tak punya rasa iba, padahal dialah yang merasa paling sakit diantara semuanya.

"Itu lebih baik untuknya, Nenek sudah tidak merasakan sakit," ucap gadis itu dengan wajah dan suara datar, ia lalu pergi dari tempat itu. Meninggalkan beberapa orang yang terperanjat, saat mendengar ucapannya.

Gadis yang mampu mengatakan itu adalah, Akira Inggit Kinanti.

**

Di belahan dunia lain, seorang laki-laki dengan ekspresi dingin melemparkan beberapa lembar foto masuk kedalam perapian yang terbakar, ia melemparkan lembaran-lembaran foto itu kedalam kobaran api hingga tidak tersisa.

Bersamaan dengan foto itu yang berubah menjadi abu dan asapnya terbang melalu cerobong di atap, laki-laki itu meniatkan diri untuk melupakan masa lalunya dan menatap masa depannya bersama dengan sang putri kecil.

Laki-laki itu mengusap bayi kecil yang ada dalam gendongannya, ia berjalan menuju sofa dan duduk disana. Matanya terus menatap perapian yang menyala-nyala.

Laki-laki itu mengelus pipi kemerahan sang putri, "Aku akan melindungi mu sayang."

Tahu, lingkungannya sekarang terlalu berbahaya dan beresiko untuk putri kecilnya, ia akan pergi untuk memulai kehidupan baru bersama dengan putri kecilnya. Dirinya akan mengikuti jejak yang sama dengan sang Ibu, dimana ia sudah duluan memulai kehidupan barunya.

Ia membuka handphone nya, jarinya bergerak menuju satu nomor dan segera melakukan panggilan. Saat panggilan tersambung, ia langsung membuka suaranya.

"Halo Mom, aku akan menyusul mu bersama putriku."

Laki-laki yang akan memulai kehidupan barunya itu adalah, Marvin Tjandra

Sampai jumpa di part selanjutnya 😉

Weird GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang