Part 31

590 76 11
                                    

Happy reading 😊

Marvin melangkahkan kaki jenjangnya memasuki ruangan yang di tempati Akira. Dari jauh, terlihat istrinya yang sibuk bermain dengan handphonenya.

"Kamu bosan?" Marvin memeluk Akira dan langsung mengecup pelipisnya dari belakang.

Akira menatap Marvin dengan ekspresi datarnya. "Biasa saja." Marvin tersenyum tipis dan langsung mendudukkan tubuhnya di sebelah Akira.

"Nat-Nat?" Tanya Akira, sambil memandangi sekelilingnya, untuk mencari keberadaan putri kecilnya.

"Ana mengajaknya berkeliling." Mendengar penjelasan Marvin, Akira hanya bisa mengangguk pelan.

Di tempat berbeda, Ana dan Natasha berhenti di sebuah stan minuman, untuk membeli jus buah. Setelah selesai, keduanya duduk di sebuah kursi panjang untuk menikmati minuman yang mereka beli.

"Mama senang sekali karena bisa datang ke acara ini, terimakasih sudah mengundang Mama ya." Ana mengelus kepala Natasha.

"Sama-sama Mama Ana. Natasha juga senang kok." Gadis kecil itu tersenyum hingga memperlihatkan giginya.

"Tapi aku sedih, karena tidak bisa berpartisipasi dalam lomba bersamamu." Ana menunduk, menatap lantai.

"Maaf-"

"Tidak apa-apa sayang, kita bisa melakukannya tahun depan. Bisa kan?"

Natasha terdiam sebentar. "Emmm... Maaf Mama. Aku tidak tahu apakah kedepannya bisa mengajak Mama atau tidak. Aku tidak mau membuat teman-teman merasa bingung."

Ana seketika terdiam, tangannya secara perlahan terkepal. "Jadi, alasan kamu memilih Mama Akira untuk menemanimu dalam lomba ini, untuk memperkenalkan pada teman-temanmu kalau dia adalah Mama mu?"

Natasha menunduk, tangan mungilnya mencengkram erat rok yang dikenakannya. Ya, gadis cilik itu mulai merasa tidak nyaman dengan situasi ini, ia merasa ditekan.

"Tunggu disini, aku mau beli jus lagi." Setelah mengatakannya, Ana langsung berlari kecil menghampiri stan minuman.

Setelah mendapatkan jus yang dibelinya, secara perlahan senyum tipis penuh makna muncul di bibir Ana.

Setelahnya Ana memberikan botol berisi jus buah itu pada Natasha. "Berikan itu untuk Mama Akira. Jus itu bagus untuk  perempuan yang sedang hamil." Natasha mengangguk lalu menerimanya. "Oh ya jangan bilang dariku ya, soalnya kami tadi sempat bertengkar sedikit. Bisa-bisa dia tidak meminumnya."

"Oke. Mama Ana, jangan khawatir." Natasha mengacungkan jempolnya sembari tersenyum dengan lugunya.

*
*

"Mama, ini jus untuk Mama." Dengan senyum sumringah, Natasha yang baru sampai langsung memberikan minuman itu pada Akira.

"Terimakasih." Akira mengusap kepala Natasha, lalu mengambil minumannya.

Akira melirik Ana sekilas yang berjalan melewatinya tanpa mengatakan apapun. Tak mempedulikannya, Akira langsung menenggak jus buahnya.

"Ini enak," puji Akira. Membuat Natasha tersenyum sumringah. "Mau coba?" Akira menyodorkan minumannya pada Marvin.

"Tunggu!" Sergah Ana.

Marvin yang baru ingin mengambil minuman Akira, seketika berhenti. Ana langsung menelan ludahnya saat mendapatkan tatapan dingin dari Marvin juga Akira.

"Ada apa?" Tanya Marvin.

Ana terdiam sebentar, sebelum akhirnya ia menggeleng pelan. "Tidak apa-apa. Maaf mengagetkan." Ana menyelipkan anak rambutnya ke telinga.

Weird GirlWhere stories live. Discover now