Part 5

1.2K 118 15
                                    

Happy reading 😊

"Mana Adeknya Arez?!" Teriaknya lagi.

Semua murid mulai dibuat khawatir, saat para geng motor itu belum juga mendapatkan orang yang mereka cari. Mereka takut, geng motor itu akan mengamuk.

Dalam kumpulan anggota geng motor itu, tampak seorang laki-laki yang merupakan lawan Akira saat balapan waktu itu. Dia menggunakan kekuasaan temannya yang merupakan ketua geng motor, untuk balas dendam pada Akira. Ia menganggap rasa malu yang didapatnya malam itu, karena salah Akira.

"Suruh Adeknya Arez keluar. Atau gua acak-acak sekolah ini dan bikin semua murid lo babak belur," ancamnya pada kepala sekolah. Membuat si kepala sekolah ketakutan, terlebih ia tidak mengenal siapa itu Adiknya Arez.

Marwah berlari ke kelasnya, ia ingin segera memberitahu Akira tentang ini. Agar temannya itu bisa segera melarikan diri. Belum sampai di kelas, ternyata ia berpapasan dengan Akira di lorong.

Rupanya Akira telah mendengar yang terjadi, dari beberapa siswa yang menyebarkan berita tentang geng motor yang ada di lapangan sekolah.

"Akira mending lo sekarang kabur. Lo bisa luka kalo hadepin mereka."

"Ini tanggung jawabku," ucapnya dengan ekspresi dan nada datar, lalu berjalan menuju lapangan. Diikuti Marwah dibelakangnya, yang tidak berhenti menyakinkan Akira agar pergi saja. Namun Akira tetap berpegang teguh pada pendiriannya.

Akira mencegah Marwah ikut dengannya, dan memintanya untuk tetap menjauh.

Akira berjalan memasuki lapangan, membuat semua mata melihat kearahnya. Laki-laki yang menjadi penyebab semua ini seketika langsung menyeringai. 

"Lo Adeknya Arez?" Ketua geng itu mengacungkan balok kayunya kearah Akira.

Akira mengangguk. Ketua geng itu langsung memanggil temannya. "Sekarang lo bisa balas dendam," ucapnya.

"Thanks bro," ucap laki-laki itu.

Ia lalu mendekat kearah Akira. Akira tahu, dia adalah laki-laki yang curang saat balapan, namun marah saat dicurangi kembali.

"Gua bakal mempermalukan lo, lebih dari apa yang-"

"Pecundang." Semuanya tampak terkejut saat mendengar ucapan Akira. Terlebih saat mendengar, apa yang dikatakan Akira.

Laki-laki itu terlihat emosi, mana rela dirinya dihina pecundang oleh Akira. "Ulang lagi?" Tantangnya.

"Pecu-"

Laki-laki itu melayangkan tangannya, kearah pipi Akira.

PLAK!

Semua tampak terkejut, karena tiba-tiba Marvin datang dan menghalangi tamparan itu. Alhasil tangan laki-laki itu menampar bahu Marvin.

"Eh lo siapa?! Jangan ikut campur!" Ketua geng itu berjalan mendekati Marvin. "Ini urusan temen gua sama itu perempuan." Laki-laki itu mendongak, menatap Marvin yang menjulang tinggi di hadapannya. Laki-laki itu terlihat takut, namun berusaha menutupinya.

"Jangan sentuh murid-muridku," ucap Marvin. Didalamnya terdapat sebuah nada peringatan.

"Kalo enggak mau gimana?" Ketua geng itu tampak meremehkan.

Weird GirlWhere stories live. Discover now