Part 13

829 110 9
                                    

Ada pembaca tak ada jejaknya, hm.. apakah itu? 🗿

Happy reading 😊

Di antara apartemen yang tampak begitu tenang, salah satu apartemen tampak begitu ramai. Dikarenakan Akira dan Marvin yang tengah melakukan pindahan. Mereka tidak hanya berdua, namun ada keluarga Akira yang turut membantu.

Semuanya hilir mudik, membereskan apartemen yang dipenuhi kotak berbagai ukuran.

Saat tengah membongkar salah satu kotak, tanpa sengaja Akira menemukan sebuah album foto. Akira tidak mengenalinya, jadi kemungkinan besar itu adalah milik Marvin.

Didera rasa penasaran, Akira membuka album foto itu. Hal pertama yang Akira lihat, adalah foto hitam putih Marvin yang terlihat lebih muda. Dalam foto itu, Marvin duduk di atas motor sport, dengan ekspresi wajah yang dingin juga mengintimidasi. Berbanding terbalik dengan ekspresi Marvin saat ini, yang selalu menunjukkan ekspresi ramah dan hangat.

Saat membuka halaman selanjutnya, Akira lagi-lagi menemukan foto hitam putih Marvin. Foto kali ini seolah menunjukkan sisi lain dari sosok Marvin disaat ia masih muda. Dalam potret itu, Marvin terlihat duduk sembari merokok, ia yang hanya mengenakan kaos dalam membuat tato yang ada di punggungnya sedikit terlihat.

Semakin penasaran, Akira membuka lembaran berikutnya. Berbeda dari sebelumnya, foto selanjutnya bukan hanya di isi oleh Marvin namun juga Natasha yang masih bayi. Foto hitam putih itu, berlatar di sebuah kamar, ekspresi Marvin terlihat begitu hangat, saat melakukan skin to skin dengan Natasha yang baru lahir.

Marvin menatap sekelilingnya, mencari keberadaan Akira yang tiba-tiba tak terlihat batang hidungnya. Saat menemukannya, mata Marvin membelak, ketika melihat album fotonya berada di tangan Akira. "Aaa.. Akira jangan dilihat aku malu!" Marvin mengambil album foto itu dari Akira dan langsung memeluknya. Marvin tidak mau Akira mengetahui kalau ia adalah anak berandal saat remaja.

"Hm ternyata dulunya guruku adalah anak nakal," ledek Akira dengan ekspresi datarnya, "punya tato lagi," lanjut Akira.

Marvin seketika meringis. "Aduh jangan dibahas, aku ini sudah berubah. Tato itu juga temporer, jadi sudah hilang sekarang."

Akira mengendikan bahunya, seolah tak peduli.

"Benar, aku tidak bohong. Kamu mau lihat?" Marvin bergerak untuk membuka kaosnya. Tidak menunggu, Akira langsung berlari meninggalkan Marvin. Membuat pria itu tersenyum, karena berhasil menggoda sang istri.

Matahari semakin meninggi, membuat cuaca semakin terik. Keluarga Akira sudah pulang, selepas makan siang bersama.

Akira merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Ia mendapatkan kamar utama yang luas dengan ranjang ukuran king size. Sedangkan Marvin berada di kamar lain.

Dengan gerakan cepat, Akira mendudukkan tubuhnya saat pintu kamarnya diketuk. Itu adalah Natasha yang ingin tidur siang dengan Akira.

"Boleh kan Ma?" Natasha menatap Akira dengan puppy eyes-nya.

Akira mengangguk, mengiyakannya. Membuat senyum sumringah Natasha seketika mekar. Dengan cepat, ia melemparkan diri ke pelukan Akira.

Dengan langkah lebarnya, Marvin mencari Natasha yang tidak berada di kamar. Saat sampai di depan kamar Akira yang terbuka, seketika Marvin merasa lega, karena ternyata putrinya tengah tidur di temani Akira.

Weird GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang