Part 36

697 61 7
                                    

Maaf lama ya....

Happy reading 😊

Sebuah mobil jenis sedan bewarna hitam membelah jalanan dengan kecepatan sedang. Di dalam mobil itu terdapat Marvin juga keluarga kecilnya yang berniat pergi menuju makam Elena.

Dibelakang mobil sedan itu, ada mobil yang turut mengikuti, dimana itu berisi anak buah Czaren yang ditugaskan untuk menjaga keluarga kecil itu.

Setelah sampai, dengan hati-hati Marvin membantu Akira keluar dari mobil. Begitu keluar, tangan Akira langsung bergerak untuk memperbaiki syal bewarna hitam yang menutupi kepalanya.

Marvin memberikan isyarat dengan gerakan tangan, yang langsung membuat para anak buah Czaren yang memperhatikan mereka langsung menyebar menuju posisi masing-masing.

Sambil bergandengan pada lengan kekar Marvin, Akira melangkah dengan hati-hati. Seolah tak ingin kalah dengan sang Papa, Natasha juga turut menggandeng lengan Mamanya hingga akhirnya Akira diapit oleh suami juga putrinya.

Langkah ketiganya secara serentak terhenti saat Marvin tiba-tiba diam di tempat. Matanya yang tajam menatap lurus ke depan, pada seseorang yang tengah menatap sebuah nisan dan berdiri membelakangi mereka.

"Ada apa? Kenapa berhenti?" Akira menatap wajah Marvin, dan seseorang yang sedang di tatap suaminya itu secara bergantian.

"Ada yang mengunjungi makam Elena selain kita." Marvin menggerakkan dagunya, menunjuk pria yang masih berdiri membelakangi mereka.

"Berarti bibi Elena punya banyak orang yang menyayanginya." Natasha tersenyum dengan sumringah.

Marvin tersenyum tipis lalu mengangguk pelan, membenarkan ucapan putrinya.

Ketiganya lalu melanjutkan langkahnya. Seolah sadar dengan kehadiran keluarga Marvin yang semakin dekat, pria itu menoleh karena merasa penasaran.

Matanya seketika terbelak, saat melihat kehadiran Marvin juga keluarga kecilnya.

Marvin pun tak kalah terkejutnya dengan pria itu, namun selain rasa terkejut, amarah juga turut menguasai hatinya.

Pria itu mengumpat dalam hati, ia merasa menyesal karena datang kemari sendirian, seharusnya ia membawa satu, dua pengawal bersamanya. Dengan ekspresi kepanikan luar biasa yang terpasang di wajahnya, pria itu langsung melarikan diri.

"IGOR!" teriak Marvin dengan penuh amarah.

Hal itu tentu saja mengejutkan Akira juga Natasha. Siapa yang tidak terkejut mendengar teriakan sekeras itu.

Igor yang juga terkejut dengan teriakan Marvin, untuk sesaat kehilangan konsentrasi hingga akhirnya ia tersandung dan menubruk sebuah nisan.

"Aaa! Maafkan aku karena berlaku tidak sopan!" Igor mengelus nisan itu, masih dengan memasang ekspresi paniknya. Ia bisa saja langsung pergi, tapi ia takut akan bermimpi buruk karena kemarahan dari si pemilik batu nisan.

Igor semakin dibuat kalang kabut saat melihat Marvin tengah berlari kearahnya, dengan terburu-buru Igor mengambil pistol yang tersemat di pinggangnya. Namun karena kepanikan sudah menguasai otaknya, Igor tak mampu berfikir jernih, sehingga pistol yang seharusnya ia tembakan justru ia lempar ke arah Marvin.

Marvin mengehentikan langkahnya saat pistol itu mendarat tepat di wajahnya, ia mematung menatap pistol yang teronggok di dekat kakinya.

Igor yang sadar kalau ia melakukan kesalahan dengan melemparkan pistolnya, segera bangkit dan kembali melarikan diri, meninggalkan Marvin yang masih diam mematung.

Marvin lalu memberikan sebuah isyarat dengan ekspresi dinginnya, paham dengan perintah Marvin dua orang anak buah Czaren langsung berlari untuk mengejar Igor.

Weird GirlWhere stories live. Discover now