Part 5| Masih Mencari tahu

19 1 0
                                    

Sahabatku siang tadi, memberitahu bahwa pria yang saat ini ingin sekali kukenal adalah anggota UKM pecinta alam. Sungguh, aku salut padanya. Aku juga ingin sekali bergabung dalam organisasi itu, tapi Ayahku tidak akan memberiku izin untuk hal ini. Sebab utamanya tidak lain untuk menjaga anak perempuannya dari pergaulan bebas. Ditambah aku begitu mudah lelah jika berpergian jauh terlebih terlalu banyak beraktivitas berat. Oleh karena itu, orang tua tidak ingin aku jatuh sakit.

Jujur, aku begitu sulit menyebut dua orang dalam tulisanku ini. Kalau kamu tidak keberatan, aku bolehkan menyebut dia sebagai kamu? Bolehlah. Terserah aku ingin memerankan siapa dalam tulisan ini. Hatiku begitu yakin kalau dia adalah dirimu yang selalu aku harapkan dalam doa.

Sahabatku bilang, aku harus bisa dekat denganmu. Namun, tidak ada cara lain selain aku harus bergabung dalam organisasi yang kamu ambil. Aku malas memikirkan cara yang lain. Tetapi, sahabatku dengan cepatnya menemukan ide brilian. Katanya, selain kamu pecinta alam kamu juga suka membaca. Termasuk membaca Wattpad. Aplikasi tercinta para penggiat literasi maupun pembaca dari berbagai kalangan. Namun, jujur aku tidak tahu ide apa yang sedang dirancang sahabatku itu?

Dia akan memberitahukan aku nanti malam. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, malam pun tiba. Kamu tahu? Aku senang sekali saat sahabatku menyatukan aku denganmu walau hanya dalam sebuah grub pencinta wattpad yang baru saja dia buat. Entah bagaimana dia melakukan itu semua. Katanya, bukan dia juga yang menambahkan dirimu ke dalam grub. Tetapi, teman sekelasmu yang membagikan tautan link-nya padamu.

Jika benar apa yang sahabatku katakan itu. Aku seperti merasa punya tempat di sisimu. Kamu tahu mengapa? Karena saat teman sekelasmu membagikan tautan link grub tersebut kamu langsung masuk dan ikut bergabung. Sungguh, malam ini adalah malam terbaik yang pernah aku rasakan sebelumnya. Aku bisa melihat jejakmu di sana walau hanya sebatas ketikan biasa saja. Aku pun jadi tahu siapa namamu lewat perkenalan online. Sebenarnya, aku sudah tahu namamu sejak kemarin. Tetapi, aku tidak ingin menyebutkannya.

Kamu begitu aktif di dalam grub. Walau sebenarnya kamu tidak membalas pesanku yang berbentuk pertanyaan sederhana. Kamu hanya membalas pesan-pesan orang lain dan  membahas sesuatu dengan orang lain. Tidak apa, aku tetap merasa senang. Setidaknya aku bisa bersamamu walau hanya sebatas grub tanpa kamu tahu siapa aku.

Aku hanya berharap suatu hari kamu bisa mengenalku, tahu bahwa aku diam-diam menyimpan kagum padamu dan aku ingin kamulah yang menjadi pelengkap diriku suatu hari nanti. Jujur saja, aku sudah menyimpan nomormu lebih dulu. Aku juga mulai mengikuti semua sosial media yang kamu miliki.

Aku tidak tahu kamu sudah memiliki kekasih atau belum. Karena itu adalah bagian terpenting yang harus segera aku ketahui. Agar rasa yang aku miliki bisa lebih mudah hilang jika memang benar kamu sudah punya orang lain. Agar aku bisa yakin bahwa kamu bukanlah orang yang selalu hadir dalam catatan kecilku. Agar aku tidak perlu berharap lebih terhadapmu. Jika sebaliknya, aku akan tetap berjuang untuk bisa meraih hatimu. Tentu, dengan cara yang terbaik.

Setelah kupikir, tidak ada waktu yang tepat jika aku sendiri tidak berusaha mendapatkan apa yang aku inginkan. Termasuk untuk bisa meraih hatimu. Walau sekarang aku hanya bisa diam-diam mengangumi dirimu. Dalam hatiku, aku sangat yakin kalau kamu tidak punya orang lain yang sedang berdiri di sampingmu. Aku akan memikirkan cara untuk bisa mengenalmu lebih dekat lagi.

Aku mengejar-ngejarmu? Tidak. Aku terlalu rendah diri? Tidak. Aku hanya ingin mengenalmu dan mengungkapkan isi hatiku. Setelah itu terserah padamu. Aku tidak akan mengajakmu menjalin hubungan yang tidak punya ikatan pasti, karena aku tidak menginginkan itu.

Aku tidak ingin suatu hari terjadi masalah kamu malah ingin mengakhirinya. Lalu, meninggalkanku sendirian. Bukankah? Itu adalah sikap pengecut? Aku juga tidak ingin kamu mengenalku lebih dalam tanpa sebuah ikatan yang pasti.

Aku harap kamu menginginkan hal yang sama juga. Kamu tentu tahu yang diinginkan seorang perempuan hanyalah kepastian, keseriusan dan sikap tanggung jawab.

Aku tidak tahu apakah kamu akan merasakan apa yang sedang aku rasakan suatu hari nanti? Aku harap iya. Tapi, aku ingin itu terjadi sebelum rasaku hilang kamu juga turut merasakannya. Semoga kamu tidak akan mengecewakanku. Walau pun aku mudah melupakan, siapa pun tidak ingin dibuat kecewa oleh seseorang. Apalagi orang yang sudah jadi istimewa.

Salam Hangat
_Uslifatunisa
Hanya sebuah senandika biasa
Ahad, 5 September 2021

Rasa yang Datang tanpa Sengaja (Senandika)✅Where stories live. Discover now