Part 26 | Memilih pergi

5 0 0
                                    

Setelah memutuskan untuk menepi dalam beberapa waktu, ternyata kamu tidak berubah menjadi seperti orang yang dulu lagi. Kamu tetap pada pendirian yang sama yaitu menginginkan hal tidak bisa aku berikan, ingin menjadi sepasang manusia seperti orang di luar sana.

Sikap dinginku membuatmu bertanya-tanya dimana letak kesalahanmu, aku bilang tidak ada. Kamu hanya perlu sedikit mengerti apa yang jadi keinginanku. aku memilih tidak memberi penjelasan saat itu tetapi nampaknya kamu tidak mau mencari tahu alasanku menjauhiku.

Kamu mengabaikan aku bagai batu yang terdampar di bawah tanah. Ada tetapi kehadirannya tak dianggap. Hanya diperlukan sewaktu dibutuhkan saja. Memangnya aku bodoh?

Setelah lelah menghadapi sikapmu, aku memilih untuk menepi sejenak. Membiarkan kamu menemukan puzzle yang masih harus kamu pecahkan sendiri. Memberimu waktu untuk berpikir harus bagaimanakah agar aku bisa kembali. Namun, tidak kamu lakukan juga. Kamu hanya memberontak meminta penjelasan. Padahal sudah ribuan kali aku menjelaskan semuanya, tetap saja kamu yang tidak ingin mengerti.

Aku yang bukan siapa-siapamu berhak memilih untuk bertahan atau pergi. Dan, aku memilih untuk pergi agar kamu bisa menemukan orang yang memilikinya keinginan yang sama sepertimu. Agar kamu bisa menemukan orang yang jauh lebih tepat bagimu.

Sungguh, harapanku telah hangus oleh amarah yang membara dan tidak bisa merambat ke mana pun. Rasaku telah mati karena terlalu sering dipaksa untuk bertahan jauh lebih lama. Kamu pikir aku perempuan yang sama?

Akulah yang salah karena telah memberikanmu tempat untuk mengisi hatiku. Akulah yang salah karena telah menilai dirimu berdasarkan penampilan, dan akulah yang salah karena terlalu lemah untuk mengabaikan kamu, dan akulah yang terlalu bodoh karena terlalu takut untuk kehilangan orang yang sama sekali tidak menghormati dan menghargai aku.

Aku tidak bisa menganggap biasa hal yang tidak biasa untukku. Apalagi itu bersangkutan dengan kepribadianku. Sungguh, aku ingin pergi. Sebelum itu aku akan mengutarakan alasannya agar kamu dapat mengerti dan semuanya terlihat jelas.

Lagipula, kita tidak punya hubungan lebih untuk diakhir, bukan? Aku hanya sisa menjelaskan dan menjauh darimu. Agar kamu pun bisa sedikit berpikir tidak semua perempuan itu sama. Agar kamu juga bisa menemukan titik yang akan membuat kamu sadar bahwa hubungan itu harus bangun dengan pondasi yang kuat bukan hanya kata-kata belaka saja.

Rasa yang Datang tanpa Sengaja (Senandika)✅Where stories live. Discover now