Part 13| Harapanku di saat kita bertemu lagi

9 1 0
                                    

Kita sekarang jadi lebih dekat walaupun itu hanya sebatas di dunia maya saja. Jika, bertemu aku pun selalu tertunduk malu tanpa membalas senyum yang kamu lemparkan padaku. Kamu selalu meminta agar senyum manis darimu itu dibalas olehku. Namun, aku selalu saja gagal untuk melakukannya.

Aku tidak punya keberanian menatap matamu secara langsung. Jangan tanyakan mengapa, aku pun tidak punya jawabannya. Aku hanya bisa memperhatikan setiap gerak-gerikmu dari kejauhan. Hanya itu yang bisa kulakukan saat ini. Setiap bertemu denganmu jantungku selalu berdetak lebih cepat dengan perasaan yang tak karuan. Padahal aku ingin sekali menyapamu lebih dulu.

Aku memang payah, seperti yang kamu katakan lewat pesan. Karena aku hanya berani di chat saja dibandingkan di dunia nyata. Itu karena aku memiliki rasa yang berbeda dari yang kamu rasakan padaku. Kalau masalah sapa-menyapa, aku lebih sering melakukannya pertama kali pada setiap orang yang kutemui baik orang yang kukenal ataupun tidak, baik itu melalui senyum khas milikku atau sekedar kata "permisi."

Harapanku, saat kita dipertemukan lagi. Aku bisa menyapamu lebih dulu, mengajakmu berbicara dan bertanya apa saja padamu. Aku hanya ingin punya keberanian itu. Karena aku yang mempunyai rasa kagum terhadap dirimu. Aku ingin kita lebih sering dekat dan akrab seperti mereka yang sudah lebih lama mengenalmu.

Aku ingin pertemuan kita selanjutnya, adalah sebuah hal terindah yang selalu terbesit di pikiranku. Di mana saat aku dan kamu telah menjadi kita dengan ikatan yang suci. Tanpa harus memikirkan batasan lagi untuk bergandengan tangan denganmu, duduk di sampingmu atau sekedar jalan berdua denganmu.

Aku selalu ingin mencoba seperti Khadijah yang berani untuk mengatakan perasaannya lebih dulu kepada Baginda, sementara aku hanya bisa menjadi seperti Fatimah yang diam-diam menyimpan rasa pada Ali.

Biarlah waktu terus berlalu dengan perasaanku yang masih saja ingin didengar tanpa bersuara. Biarlah arus kisah ini terus berlanjut sampai menemukan endingnya. Hanya Tuhan yang mampu membolak-balikkan rasa ini. Bisa saja saat ini kamu tidak memiliki rasa padaku, tidak apa-apa jika rasaku akan terbalaskan di lain waktu. Aku tetap menunggu.

Rasa yang Datang tanpa Sengaja (Senandika)✅Where stories live. Discover now