part 16| Bayangmu

5 1 0
                                    

Kini aku kembali merasa kesepian. Tidak apa. ini jauh lebih baik daripada aku mengharapkan orang yang hatinya sudah ditempati oleh perempuan lain. Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan dan berhenti untuk mencari tahu lagi tentang dirimu. Karena apa yang kulihat kemarin sudah cukup membuktikan bahwa aku hanya sebagai pengisi waktu kosong atau pelarian saja atau hanya sekedar junior yang tidak berarti apa-apa bagimu.

Walau bayangmu selalu hadir dalam tidurku, dan bayangmu itu selalu menghantuiku. Aku akan berusaha untuk bisa melupakanmu. Seharusnya, kamu tidak memberiku harapan besar dengan memperlakukan aku dengan baik. Jujur, ini juga salahku karena aku yang terlalu percaya diri dan mudah jatuh hati padamu. Aku yang kalah. Aku telah kalah dengan pendirian yang sudah aku bangun selama ini.

Aku sungguh, masih merasa sakit hati, kecewa dan aku ingin sekali marah padamu. Aku ingin berteriak bahwa seharusnya kamu menjauhiku di saat ada orang lain di hatimu. Aku memang berharap padamu, tetapi aku tak pernah memulai percakapan lebih dulu. Aku tetap menjadi diriku sendiri yang dingin. Namun, kamu datang mencairkan perempuan dingin ini. Lalu, kamu kembali membuatnya membeku tanpa tahu perasaannya padamu.

Aku yang bodoh karena sudah memberikanmu kesempatan untuk masuk ke hatiku. Aku yang bodoh karena sudah membiarkanmu menempati hatiku. Aku sungguh bodoh karena sudah menjadikanmu raja di dalam hatiku.

Kamu tidak salah, akulah yang salah besar. Aku seharusnya bisa mengendalikan rasaku. Aku harusnya bisa memblokir dirimu sejak awal. Seharusnya, aku pun tidak merobohkan pondasi yang sudah susah payah kubuat berdiri. Harusnya aku tidak mendahului Tuhan perkara dirimu yang selalu aku anggap sebagai pasangan sehidup semati. Aku menyesal. Sungguh, aku sangat menyesal.

Aku ingat betul, terakhir kamu mengatakan bahwa aku adalah perempuan terbaik yang pernah kamu kenal, aku adalah perempuan yang berbeda dari perempuan lainnya. Aku juga perempuan yang begitu istimewa yang Tuhan kirimkan untuk kamu kenal. Sungguh, apa maksud dari itu semua?

Aku pikir kita begitu dekat karena ada perasaan lain yang juga bersemayam di hatimu. Ternyata, itu hanya sebuah kata-kata rayuan biasa saja. Awalnya memang aku bahagia kita menjadi lebih dekat, tetapi sekarang tidak lagi. Sekarang, hanya ada kepahitan.

Aku memutuskan untuk tidak membalas pesan-pesanmu lagi, aku juga tidak ingin bertemu dirimu di luar kelas ataupun di tempat lain. Jika memang kita bertemu, aku hanya akan tertunduk tanpa ingin melihat dirimu. Bukan karena benci, mungkin dengan begitu kamu akan menjauhiku. Bukan juga untuk memutuskan tali persaudaraan, ini hanya sebuah cara agar kamu tidak berani mendekatiku lagi. Aku hanya ingin kamu fokus pada satu orang saja, yaitu perempuan yang sudah kamu pilih. Karena aku tidak ingin jadi orang ketiga di antara kamu dan dia.

Rasa yang Datang tanpa Sengaja (Senandika)✅Where stories live. Discover now