Part 14| Singkat Cerita Tentang Kamu

7 1 0
                                    

Aku tidak mau ingat, kapan terakhir kita jadi seperti teman dekat setelah sekian lama. Kamu sering mengajakku berbicara saat kita bertemu, kamu juga sering sekali mengunjungi kelasku hanya untuk sekedar meminjam sesuatu milikku. Kita tidak asing lagi sekarang, tetapi jauh lebih dekat. Bahkan beberapa teman kelasku berpikiran bahwa kamu adalah kekasihku.

Seperti ini saja sudah cukup bagiku, kamu banyak bicara dan jadi lebih baik dari sebelumnya membuat aku merasa bahagia. Namun, di sisi lain aku merasa heran padamu yang bisa akrab dengan perempuan dingin sepertiku. Aku hanya memulai percakapan saat meminta video yang berasal dari statusmu itu, selebihnya kamulah yang lebih sering memulai percakapan di antara kita. 

Tidak mengapa, keheranan ini muncul di benakku. Itu pun hanya sebagian kecil saja. Namanya manusia memang sering di ombang-ambingkan oleh akal pikiran dan juga perasaannya. Termasuk aku yang selalu dihantui oleh pikiran dan prasangka yang jauh dari ekspektasi yang kuharapkan. 

Aku pun mulai berani melontarkan pertanyaan padamu walaupun masih belum sebanyak pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari bibirmu. Seiring waktu aku juga mulai percaya diri kepadamu dan kita pun menjadi teman dekat yang sering membantu jika salah satu dari kita mengalami kesulitan.

Aku bahagia, tetapi sedikit ragu untuk menjalin pertemanan denganmu. Aku takut akan fitnah-fitnah yang akan menimpaku lagi. Aku ragu kalau kamu hanya datang untuk sekedar singgah dan bukan menetap. Aku tidak tahu ada apa dengan perasaanku ini terhadap dirimu. Aku bingung dan juga dilema.

Kalau aku bisa mengatakan isi hatiku, aku akan bilang, Tolong jangan pernah mempermainkan perasaanku di saat nanti aku benar-benar disatukan denganmu. Karena aku tidak mau merasakan sakit yang amat terdalam hanya karena perasaan yang entah kapan dia singgah memenuhi hatiku tentang kamu.

Aku hanya ingin kita menjadi lebih dekat bukan berarti aku harus menjadi kekasihmu. Bukan berarti kita akan menjalin hubungan seperti orang-orang lainnya lakukan. Sebagian orang bilang pacaran. Alasanku hanya satu, tidak ingin disakiti. Aku ingin kamu bisa memberiku sebuah kepastian, sehingga aku bisa merasa kamu betul-betul ingin menjalin hubungan yang baik denganku. Karena sejatinya, perempuan hanya butuh keseriusan dari pihak Laki-laki.

Kalau memang belum siap, maka biarkan waktu yang melaksanakan tugasnya. Untuk apa juga kita menjalin hubungan tanpa ada kepastian darimu. Lebih baik aku menunggu yang tepat datang pada orangtuaku. Lebih baik aku memilih untuk menutup kembali hatiku untuk orang yang hanya datang untuk sekedar singgah saja.

Keinginanku sederhana saja, ketika kamu memang benar memiliki rasa yang sama. Semoga kamu memperlakukan aku dengan baik, menjagaku dan menghormati aku. Semoga kamu bisa mengerti segala kekuranganku. Juga menerima aku apa adanya.

Rasa yang Datang tanpa Sengaja (Senandika)✅Where stories live. Discover now