satu

70.9K 6K 542
                                    

Seorang bocah tengah menatap bangunan di depannya dengan tatapan kagum, bahkan bocah itu tak berhenti berdecak kagum. Bocah itu adalah Anala.

"Wahhh sekolahnya gede ya Ma," ucap Anala takjub sambil menatap Mamanya yang berada disisinya.

"Iya sayang, ya udah ayo masuk," ajak Tasya — Mamanya, menggandeng lengan sang putri di ikuti suaminya dari belakang.

"Dengan ibu Tasya?" Seorang guru cantik dengan nama Raya menghampiri ketiganya.

"Iya saya."

"Mari Bu, sudah di tunggu diruang kepala sekolah," ucap Bu Raya berjalan mendahului ketiganya menuju ruang kepala sekolah.

Sesampainya di ruang kepala sekolah mereka langsung masuk.

"Permisi pak."

Orang yang berada di ruangan itu menoleh.

"Duduk dulu."

Mereka duduk di sofa yang sudah disediakan dengan Anala yang menatap kagum ruangan tersebut.

"Jadi ini yang namanya Anala?" tanya kepala sekolah yang bernama Pak Pratama.

"Iya pak," jawab Bu raya sopan.

"Baik sekarang Anala kerjakan soal ini, Anala bisa duduk di sana ya." Menunjuk empat orang murid yang tengah berkutat dengan soal-soal.

"Iya pak guru," jawab Anala sambil tersenyum manis.

"Sambil menunggu bapak dan ibu bisa menikmati hidangan yang sudah kami sediakan," ucap Bu Raya sambil membuka penutup pada makanan-makanan tersebut.

Flashback on

Seorang bocah dengan tampang menggemaskan itu tengah menatap kedua orang tua dan gurunya yang berada di ruangan tersebut dengan tatapan bingung.

"Bu guru Anala buat salah ya kok mama sama papa di panggil ke sekolah?" tanya Anala polos membuat Bu Raya menoleh sambil tersenyum tipis.

"Enggak kok Anala enggak buat salah, sekarang Anala duduk dulu ya." Anala mengangguk lalu duduk di antara kedua orangtuanya.

"Jadi ada apa ibu memanggil kami kemari?" tanya Kean membuka pembicaraan.

Bu Raya tidak menjawab melainkan memberi selembar kertas kepada keduanya membuat kedua orang tua itu mengeryitkan dahinya.

"Soal Olimpiade SMA?" beo Kean yang diangguki Bu Raya.

"Maksudnya gimana ya Bu?" tanya Tasya bingung.

"Jawaban di soal itu yang menjawab Anala," jawab Bu Raya membuat Tasya dan Kean terkejut.

"Apa ibu yakin? Anala masih SD loh, dia nggak mungkin bisa menjawab soal anak-anak SMA," ucap Kean yang diangguki Tasya.

"Tapi di situ tertera nama Anala pak Bu."

"Anala ini yang ngerjain kamu sayang?" tanya Tasya yang dijawab anggukan oleh Anala.

"Kok bisa?"

"Kemarin ibu guru ngasih soal, nah Anala waktu itu di toilet, karena Anala nggak dapet soal Anala ambil ini di meja Bu guru," jawab Anala membuat Tasya menghela nafas.

"Lalu apa tujuan ibu memanggil kami?"

"Besok ibu datang ke Welford High School, di sana Anala akan mengikuti tes."

"Lalu setelah itu?"

"Keputusan ada pada kepala sekolah di sana pak Bu." Bu raya tersenyum manis.

WELFORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang