sebelas

23.3K 3.2K 228
                                    

Sabtu pagi ini diisi dengan perdebatan seorang Nadia Ovaora, dan juga Stela Anastasia yang tengah merebutkan seorang Oppa Korea. Sedangkan Anala yang terjebak diantara dua gadis itu hanya menatap mereka polos, karena menurut Anala setampan apapun Oppa mereka masih tetap tampan Papa Keannya.

"Teteh rebutan apa sih? Emang Oppa Jaemin mau sama teteh?" tanya Anala polos membuat kedua gadis itu menghentikan perdebatannya.

"Kok ngejleb ya?" gumam Nadia pelan, sambil menatap nanar poster bergambar wajah tampan Na Jaemin.

"Emang teteh udah pernah ketemu sama Oppa Jaemin?" Nadia dan Stela kompak menggeleng.

"Kok bisa suka?"

"Anala cantik, Oppa Jaemin itu rumahnya jauhhhhhh banget, dia tinggal di Korea Oppa Jaemin itu suaranya juga bagus, uangnya juga banyak loh," jelas Stela yang diangguki Nadia.

"Emmm Oppa Rafi Ahmad juga rumahnya jauh, suaranya juga bagus, uangnya juga banyak, buktinya Mbak Gigi bajunya mahal," ucap Anala polos.

"Beda konsep cantik, Raffi Ahmad itu udah berkeluarga, kalau Oppa Nana itu masih perjaka."

Plakkkkkk

Stela menampar pipi Nadia pelan. "Bahasa Lo frontal banget buat anak kecil Nanadd."

"Ihhhh emang kalau perjaka itu kayak gimana?"

"Nah kan mampus, apa gue bilang Nanadddd, Lo kalau ngomong depan Nala itu dipikir dulu, dia itu ingatannya suka bikin embah gue insecure jadi ati-ati kalau ngomong oke?"

"Anala cantik secantik Inces Syahrini, perjaka itu cowok yang belum menikah you know? Kayak Habibi itu tuh Perjaka maybe?" jelas Nadia membuat Stela mendengus sedangkan Anala mengangguk.

"Berarti Teteh Nadia masih perjaka dong?"

Nadia tersedak ludahnya sendiri, ini dia nggak salah ditanyain kayak gitu? "Anala cantik kalau perempuan itu perawan bukan perjaka oke."

Anala mengangguk. "Anala masih perawan kayak lagu itu ya, Abang pilih yang mana? Perawan atau janda? Perawan lebih menawan janda lebih menggoda iya kan?"

Nadia dan Stela membulatkan kedua matanya.

"Anala tahu lagu itu dari mana?" tanya Stela menatap Anala serius.

"Dari Bang Bob, kemarin hpnya bunyi gitu," jawab Anala polos.

"Minta di tabok tu anak."

Stela menghela nafas. "Anala, yang itu dilupain aja ya, jangan diungkit-ungkit lagi, apalagi kalau di depan Daffa sama temen-temennya, nanti kamu malah kena marah oke?" Anala mengangguk mengiyakan.

"Ya udah ayok sekarang kita ke taman." Mereka keluar dari kamar dan menuju taman yang berada agak jauh dengan mengendarai motor metik milik Stela.

Sesampainya di taman mata Anala berbinar kala mendapati banyak anak-anak seusianya tengah bermain. Anala menyapu pandangannya seketika matanya melotot lalu menoleh ke arah Stela dan Nadia.

"Teteh ayok kesana! Kita lihat ibu-ibu senam," ajak Anala sambil menggeret kedua lengan gadis tersebut.

"Hah? Anala kita duduk di sana aja ya, atau nggak kita main sama temen-temen seusia kamu tuh." Nadia menunjuk ke arah segerombolan anak yang tengah bermain kejar-kejaran.

Anala menatap ke arah segerombolan anak tersebut lalu menggelengkan kepalanya. "Enggak mau nggak asik, mending kita ikut senam ibu-ibu."

Stela dan Nadia hanya bisa pasrah kala Anala menarik tangannya. Ketika berada di dekat ibu-ibu itu Anala melepaskan genggamannya dan berlari ke arah tengah lalu ikut senam.

WELFORDWhere stories live. Discover now