delapanbelas

19.3K 3K 323
                                    

Haiii ada yang nunggu Welford up?

Oke seperti biasa sebelum lanjut aku minta uang parkirnya dulu yaitu berupa vote dan komen.

Oke gasssss

"Gue tahu semuanya."

Mereka sontak menoleh ke arah sumber suara, sedangkan sang empu yang tadi membukasuara hanya diam dengan tatapan datarnya.

"Maksud Lo?" tanya Yoga menatap Rayhan lekat.

"Casey yang ngacak-acak basecamp," jawab Rayhan membuat mereka membelalakkan matanya.

"Lo serius Han?"

Rahsya menatap malas Haidar. "Emang Rayhan pernah bohong masalah ginian?"

Haidar menggaruk tengkuknya. "Maksud gue gini loh, Casey itu geng motor yang kemarin di banggain sama si duda kan? Jadi yang udah ngacak-acak basecamp kita tuh geng yang dibanggain si duda itu?"

Gavriel mengetuk-ngetukkan jarinya di kursi. "Casey? Kok gue belum pernah denger namanya bang?"

"Jangankan Lo, gue aja baru denger hari ini."

"Gue denger tentang geng itu beberapa bulan yang lalu kalau nggak salah, waktu ada balap gue denger anak-anak di sana pada bahas Casey, tapi itu cuma sekilas sih," ucap Reyhan sambil mengerutkan keningnya — mencoba mengingat kejadian lalu.

"Awan nyelidiki ini, Casey berdiri sejak tiga tahun yang lalu, nggak terlalu terkenal karena dulu nggak sekuat sekarang," ujar Rayhan membuat mereka mengangguk-anggukan kepalanya.

"Dia yang buat itu semua."

Mereka sontak menoleh ke arah Daffa yang menunjukkan ekspresi wajah datarnya.

"Maksud Lo gimana?" tanya Gean bingung.

"Dia yang buat Casey sekuat sekarang?" timpal Rahsya yang diangguki Daffa.

"Jadi maksud Lo pada tuh gini, Casey itu udah berdiri dari tiga tahun yang lalu tapi nggak terlalu terkenal karena nggak sekuat sekaran, terus yang buat Casey kuat kayak sekarang itu si dia? Gitu kan?" Habibi bertanya panjang lebar.

"Iya Habibi jelek," jawab Yoga sambil meraup wajah Habibi gemas.

"Tiga tahun yang lalu ya?" Rahsya mengetuk-ngetukkan jarinya. "Ada sangkut pautnya sama kejadian itu nggak sih?" lanjutnya bertanya.

"Gue sih ngerasa ada ya, secara beberapa bulan ini dia kayak lebih berani," ujar Reyhan memberikan tanggapannya.

"Gue rasa enggak."

"Kenapa?"

Rayhan menoleh lalu menggelengkan kepalanya.

"Serius Han!"

"Suruh Awan selidiki," titah Daffa mendorong bahu Gean pelan membuat pemuda itu mendengus.

"Terus rencana Lo selanjutnya apa bang?"

"Ikuti alur yang dia buat," jawab Daffa, matanya menatap bergantian puluhan anggotanya yang tengah berkumpul. "Jaga diri kalian, jangan nyeleb kalau sahabat kalian butuh bantuan, fokus untuk diri kalian sendiri dulu."

"T-tapi Daff—"

Daffa menatap anggotanya itu tajam. "Apa? Gue bukan mau mutus solidaritas, tapi gue minta kalian buat jaga diri sendiri dulu, kalau kalian udah bisa jaga diri sendiri baru kalian boleh jaga sahabat kalian, percuma kan kalau gue suruh kalian jagain sahabat tapi kalian nggak bisa jaga diri sendiri? Yang ada Lo malah jadi beban. Gue tahu kalian semua bisa jaga diri kalian sendiri, tapi nggak selamanya kalian bakal sekuat itu," jelasnya.

WELFORDWhere stories live. Discover now