duapuluhdelapan

13.8K 2.5K 998
                                    

halooooooo kaliannnnn

ada yg nungguin welford update?

ahahaha maaf yaaaa, ngaret banget author up-nya.

happy reading.

Hujan mengguyur deras daerah ibu kota, dengan ditemani semangkuk mie rebus dan secangkir coklat panas, kelima manusia itu menatap fokus film yang terpampang di layar kaca tersebut.

"Gila sih, harusnya tadi kita nggak nonton ini," ujar Habibi sambil merapatkan duduknya ke arah Rayhan yang tengah memeluk Anala yang tertidur lelap.

"Takut Lo?" tanya Reyhan mengejek.

Habibi yang sebal lantas melempar bantal yang berada di pangkuannya ke arah Reyhan.

"Anjir!" pekik Reyhan membuat Anala terusik.

Rayhan menatap tajam Reyhan yang hanya bisa menampilkan cengirannya. Rayhan mengusap punggung Anala agar bocah itu kembali tidur, entah modus atau apa tapi bocah itu semakin menenggelamkan kepalanya di dada Rayhan dan mengeratkan pelukannya.

"Anjing palanya copot!" pekik Habibi lalu melempar bantalnya ke arah televisi yang menyala.

"Rempong banget Lo asu, lihat begituan doang aja takut," cibir Reyhan menatap Habibi sebal lalu kembali menatap televisi.

"Anjing!" pekik Reyhan kala melihat seorang laki-laki menebas kepala seorang bocah.

"Rusuh ah lo berdua kalau nonton ginian, untung nggak tumpah ini mie gue," ujar Rahsya sebal, pasalnya Habibi dan Reyhan memang tak akan bisa anteng jika sudah menonton film seperti ini.

"Haidar dah ngebo ni bocah?" tanya Reyhan sambil mengintip wajah Haidar yang tertutup lengan.

Reyhan yang pada dasarnya adalah manusia usil tingkat akut pun merusuhi Haidar. Pemuda itu terkikik geli kala melihat Haidar yang sedikit melenguh karena ulahnya.

Rayhan berdecak lalu melempar bantal sofa ke arah saudara kembarnya itu.

"Diem njing!"

Reyhan terkejut lalu menyengir lebar. "Ahahaha sorry Ray."

Rayhan hanya memutar bola matanya malas lalu kembali fokus pada layar kaca.

Reyhan yang melihat itu pun kembali memulai aksinya, Habibi yang melihat itu hanya bisa bergumam pelan.

"Sinting tu bocah."

Reyhan menatap sekeliling  mencari sesuatu yang dapat dia gunakan untuk membuat Haidar terganggu, saat matanya menatap ke arah Daffa sebuah ide tercetus dalam otaknya.

"Hahahahhaa mampus Lo Haidar," tawa Reyhan dalam hati.

Pemuda itu mulai menempatkan tangannya di tepi kedua pinggang Haidar, menatap ke arah televisi sekilas lalu mulai menusukkan jarinya pada pinggang Haidar.

"ANJING!" teriak Haidar membuat semuanya terkejut, tak kecuali Anala yang tadi tertidur pulas.

Haidar duduk terdiam dengan nafas yang memburu. Pemuda itu menatap ke arah sahabatnya dan menatap tajam Reyhan. Haidar yakin yang berbuat usil pasti Reyhan, dari wajahnya saja sudah kelihatan.

"Anjing Lo!" seru Haidar emosi, sedangkan si empu yang diteriaki hanya menampilkan wajah tanpa dosanya.

"Banyak dosa Lo sinting," ucap Habibi lalu terkekeh.

Anala bocah itu masih terdiam, jantungnya berdetak dua kali lipat karena terkejut. Anala kembali di buat terkejut saat punggungnya di usap Rayhan.

"Stttt bobo lagi Nal," bisik Rayhan sambil mengelus punggung Anala.

WELFORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang