empatpuluhsatu

7.8K 1.1K 127
                                    

i'm here

hallo, ada yang masih ingat cerita ini? Hehe maaf yaa, aku gantung kalian lama bangett🥺

Berhubung sekarang masih awal tahun boleh lah aku up, buat ganjal tahun baru kalian hehe.

oke nggak usah basa basi, happy reading all.

"Hiks ... hikss."

"Anala?" Panggilan lembut itu keluar begitu saja dari bibir wanita cantik yang kini menatap khawatir Anala yang sedang menangis.

Anala yang sedang menangis itupun menoleh, melihat wanita yang berdiri di depannya dengan tatapan terkejut.

Bukannya berhenti tangisan Anala justru terdengar lebih keras, wanita itu terkejut lalu mulai mendekat, mengelus surai Anala dengan lembut sambil tersenyum tipis.

"Hey? Kenapa nangis hm? Sini cerita," ujar wanita itu masih dengan mengelus rambut panjang Anala.

Anala mendongak masih dengan sesenggukan. "Hikss ... hikss ... ma-mama s-sama pap-papa j-jahat hiksss ..." adu Anala dalam isakannya.

"Hey, Mama sama Papa nggak jahat sayang, udah ya jangan nangis, nanti Mama sama Papa sedih loh," ujar wanita itu sambil menghapus air mata yang menetes pada pipi gembul Anala.

"T-tap-tapi—"

"Sttttt, udah ya jangan nangis, Anala anak cantik, anak baik, anak pintar nggak boleh nangis," sela wanita itu sebelum Anala melanjutkan ucapannya.

"Anala jangan nangis, jangan sedih, Anala harus tetap senyum ya sayang, kita main aja ya? Biar Anala nggak sedih, gimana?"

Anala menganggukkan kepalanya masih dengan isakan-isakan kecil yang keluar dari bibirnya.

"Anala mau main apa?" tanya wanita itu membuat Anala sedikit berfikir.

"Main? Anala mau main ayunan hiks," ujar Anala membuat wanita itu tersenyum.

"Ya udah, sekarang Anala jangan nangis, terus kita main ayunan di taman ya?" Anala mengangguk lalu menghapus air mata yang berada di pipinya.

Setelah itu Anala mengulurkan tangannya untuk digandeng oleh wanita tersebut, wanita itu menyambut uluran tangan Anala lalu mulai membawanya menuju taman.

Dingin, itu yang Anala rasakan saat tangannya berada dalam genggaman wanita tersebut, namun Anala tak ambil pusing, bocah cantik itu tetap mengikuti kemana wanita itu membawanya.

Tibalah keduanya disebuah taman yang penuh dengan bunga-bunga, taman ini terlihat sangat indah, namun Anala masih terdiam mengamati taman tersebut, taman yang indah namun sedikit asing.

"Kita main ayunan disana ya?" ajak wanita itu yang dijawab oleh Anala dengan anggukan.

Saat hendak mendudukkan tubuhnya diayunan Anala sedikit kesusahan, dan dengan cekatan wanita itu menggendong Anala lalu mendudukkannya di ayunan dan mulai mendorongnya pelan.

Tawa Anala seketika muncul dengan senyum yang menghiasi wajah bocah itu, Anala terlihat sangat senang, bocah itu bahkan mulai melupakan sedikit kesedihannya.

Namun tawa itu tiba-tiba berhenti saat seorang pria berjalan mendekat ke arah Anala dengan senyum yang menghiasi wajahnya, bocah itu awalnya takut, namun wanita yang berada dibelakangnya mengelus rambutnya dengan sayang sambil membisikkan kata yang membuatnya lebih tenang.

"Halo Anala," sapa pria tersebut dengan senyuman manis yang tertarik dalam wajah tampannya.

"Halo," cicit Anala membalas sapaan pria tersebut.

Balasan Anala itu tentu saja membuat kedua orang dewasa itu tertawa, ah Anala ini lucu sekali.

"Anala seneng nggak?" tanya pria itu yang dijawab anggukan oleh Anala, tentu saja bocah itu senang, dia diajak bermain ayunan di taman yang sangat indah dengan bunga warna-warni dan kupu-kupu yang bertentangan kesana-kemari.

WELFORDWhere stories live. Discover now