duapuluh

17.9K 3.3K 389
                                    

Hiiii welford upp

Maafkan ya kalau kalian nunggu lama bangettt huhuhu😭

Oke seperti biasa aku minta uang parkirnya cukup tekan tombol bintang dan beri komentar.

Tandai typo.

Oke selamat membacaaaaaa

Plakkkkk

Suara tamparan itu membuat para penghuni kantin menghentikan aktivitasnya. Mereka menatap ke arah objek dengan tatapan terkejut. Sedangkan sang empu yang menampar hanya diam dengan wajah tanpa dosanya.

"Lo ngapain nampar bibir gue anjing?!" bentak Habibi sebal.

"Bibir Lo kalau ngomong suka asal jeplak, alay, julid, gue gemes jadi gue tampar deh," jawab Haidar santai membuat Habibi ingin membunuhnya dengan sekali tembakan.

"Anjing Lo emang! Nggak ada setia-setia kawannya sama gue." Haidar mengedikan bahunya lalu menyusul sahabatnya.

Habibi yang ditinggal mendengus, namun sebelum itu pemuda itu lebih dulu menampar bibir Devan.

"Buat Lo yang nyosor calon ibu dari anak-anak gue." Setelah mengatakan itu Habibi berlari menghampiri sahabatnya.

Brakkkk

Habibi menggebrak meja yang ditempati oleh sahabatnya, dengan wajah tanpa dosa dia mendudukkan pantatnya di bangku sebelah Anala yang masih kosong.

"Nggak ada adab ya Lo," sebal Reyhan.

"Anala kenapa bisa sama mereka tadi?" tanya Rahsya sambil menatap Anala.

Anala menoleh. "Tadi Anala satu ruangan sama Abang Devan, sama Abang Haris juga, terus tadi ke kantin bareng karena Abang enggak jemput Anala," jawab Anala.

"Terus kenapa waktu kita dateng masih di sana?" tanya Rayhan.

Anala menyengir lebar. "Hihi tadi Anala mau di kasih coklat banyak sama Abang Devan."

Rayhan menghela nafas. "Nanti Bang Ray beliin sama pabriknya, nggak usah deket mereka," nasihat Rayhan yang dijawab anggukan oleh Anala.

"Nggak janji tapi ya." Anala mendongak.

"Heh!"

Anala terkikik geli. "Bang Ray nanti Anala mau ke toko buku dong, Anala mau beli buku cerita," ujarnya sambil mencoba mengambil kerupuk dari kaleng yang ukurannya besar.

Haidar menahan tawanya kala melihat Anala yang terlihat kesusahan, dengan jahil pemuda itu menjeplakkan kalengnya membuat Anala sedikit terhuyung ke depan.

"BANG HAI!" Anala berseru sebal, dirinya ini sedang berjuang demi kepuasan perutnya loh.

"Ke toko buku sama siapa?" tanya Daffa sambil mengelus rambut Anala.

"Nggak tahu, sama Bang Hab aja deh, biar bisa jalan-jalan," jawab Anala sambil mengangguk.

"Emang kalau sama kita nggak jalan-jalan?" tanya Rahsya sedikit julid.

"Hehe beda dong, nanti kalau sama Bang Hab kan Anala di ajak muter-muter di HIHIHI," ucap Anala membuat mereka mengeryitkan dahinya.

"HIHIHI dimana?" tanya Reyhan heran.

"Di bundaran HI, kan kalau di HI muter tiga kali jadi HIHIHI," jawab Anala polos membuat mereka melongo.

Rayhan menghela nafas, pemuda itu sedikit menyesal telah mengizinkan Anala bergaul dengan para sahabat somplaknya.

WELFORDWhere stories live. Discover now