duapuluhenam

13.8K 2.2K 210
                                    

haiii akukembali ada yang nunggu?

maaf ya aku nggak bisa tepatin ucapan aku yg mau up waktu itu:(( jujur waktu itu aku pengen up sih tapi mendadak ada sesuatu yang membagongkan terjadi:((

tapi sekarang aku udah bisa up lagiiii horeyyyyy, sebenernya aku udah mau up dari kemarin sih tapi sinyal di tempat aku akhir-akhir ini jelek banget:(( aku aja ngirim pesan jam berapa ke kirimnya jam berapa.

tapi bersyukur sih hari ini sinyalnya agak memadahi:)) jadiinya bisa uppp

okee seperti biasa sebelum lanjut aku minta uang parkirnya dulu cukup tekan tombol bintang dan berikan komentar.

kalau udah gassssss

Hari ini Anggota inti Abelard sudah sepakat untuk ke rumah Haidar, mereka ingin menginterogasi sahabatnya, pasalnya tadi setelah dari toilet pemuda itu tidak kembali untuk merayakan kemenangan LCC.

"Lo yakin nih si Haidar bakal ada di rumah?" tanya Reyhan pada Habibi yang tengah sibuk menguncir rambut Anala.

"Menurut Lo?" Bukannya menjawab Habibi malah balik bertanya dengan tampang sinisnya.

"Ya gue nggak tahu dodol."

"Menurut Lo aja nih ya, dimana lagi coba si Haidar kalau nggak di rumah?"

"Tapi bisa aja dia nggak dirumah," ucap Rahysa yang diangguki Rayhan.

Habibi memutar bola matanya malas. "Percaya deh sama gue, Haidar pasti ada di rumah, dia bukan pejabat asal Lo tahu," balas Habibi sebal.

"Kalian mau ke rumah Bang Hai ya? Anala ikut dong!" tanya Anala sambil berseru.

"Nggak ya cil! Lo mending main sono sama si Nadia atau nggak sama si Anta aja," ucap Rahsya menolak.

"Ihhhh nggak asik ah kalian." Anala menggembungkan pipinya sebal.

"Ke rumah Bang Daffa mau?" tanya Daffa membuat Anala mendongak.

"Nggak mau ketemu sama si cadel," jawab Anala polos membuat Reyhan meledakkan tawanya.

"Cakep cilll, nah mending Lo main aja sama si Nadia gimana?" saran Reyhan.

"Nggak ah, Anala mau sama Abang cogan aja, eh atau sama bang Bang Ray aja juga nggak apa-apa," ucap Anala sambil berjalan ke arah Rayhan.

"Dasar sasimo!"

Anala tak menghiraukan, toh juga itu ucapan makhluk dengan otak separuh buat apa didengarkan, iya kan.

"Anala main sama Nadia aja ya," bujuk Rayhan sambil mengelus pipi bocah itu.

"Nggak mauuuu, Anala mau sama Bang Ray ajaaa," rengek Anala sambil menghentakkan kakinya.

"Buset dah si bocil."

"Sama Anta aja kalau gitu," ucap Daffa membuat Anala menggeleng.

"Nggak mau ihhhhh."

Rayhan berdecak lalu menggendong tubuh Anala di depan. "Cabut sekarang, gue nganter Anala ke Nadia," ucapnya sambil menahan Anala yang memberontak ingin turun.

"Ihhhhhh." Anala mengerucutkan bibirnya, bocah itu menatap sebal Habibi dan Reyhan yang menunjukkan wajah mengejek.

"Bang Ray Bang Hab sama Bang Re-"

"Shtttttt." Rayhan meletakkan jarinya di depan bibir Anala agar bocah itu diam, tapi yang namanya Anala mana bisa sih diam.

"Ihhhhhhhhhhh Bang Ray lepassss Anala mau turun! Anala nggak mau ikut Teh Nanad!" seru Anala tepat didepan telinga Rayhan.

WELFORDWhere stories live. Discover now