Dorm

4.4K 404 10
                                    

Gelap, itu yang Haechan lihat saat ini. Langit sudah menghitam pertanda malam dan Haechan kembali mengingat eomma nya yang tadi ia antar ke bandara bersama manager shin. Ia kembali terpisah dengan sang ibu. Berbagai pertanyaan yang ia tujukan pada diri sendiri kini bermunculan.

Apa ia akan bisa tanpa didampingi ibunya?

Apa semua akan baik-baik saja?

Apa ia akan sembuh total?

Dan masih banyak lagi kata apa yang ada dipikirannya. Musik mengalun pelan dari radio mobil mereka, Manager Shin sesekali melirik Haechan yang melamun tapi membiarkan nya. Mungkin Haechan rindu ibunya, itu pikiran Manager Shin

Sementara disisi lain di waktu yang sama...

"Yaaaaa, cepat-cepat!"

"Hyeong? Apa kau akan memasak?"

Taeil menoleh. "Tentu, aku akan masak makanan sepesial untuk pudu kita."

"Aku bantu ne?"

Taeil terdiam sekejap lalu mengangguk. "Ajak Doyoung dan Taeyong juga supaya cepat selesai."

Taeil berjalan cepat ke dapur setelah melihat Mark berjalan—setengah berlari ke arah kamar dua hyeong nya. Taeil membuka lemari pendingin dan melihat bahan-bahan di dalamnya dan untung saja masih ada bahan-bahan yang ia butuhkan. Segera ia keluarkan semuanya, menggunakan celemek kebangganaannya lalu mencuci bersih sayuran yang ia butuhkan.

Tiga orang kini ikut masuk ke dapur dan bergabung dengan Taeil.

Sedangkan di ruangan lain tepatnya di kamar. Johnny sedang bersama Jaehyun membereskan tempat tidur yang akan Haechan gunakan nanti. Menganti seprei dan menghilangkan debu di kamar itu.

"Hyeong..."

"Hmmm."

"Apa Haechan akan baik-baik saja?"

Johnny menatap Jaehyun sejenak kemudian melanjutkan kegiatannya. "Kenapa bertanya seperti itu?"

"Aku hanya khawatir."

"Dia akan baik-baik saja selama kita selalu ada disampingnya." Jaehyun mengangguk, tapi rasa khawatir nya tak hilang begitu saja. Keadaan nya berbeda, Haechan yang sekarang cukup berbeda. Apalagi tingkahnya yang bisa dibilang seperti anak kecil, ya walaupun semua orang diluar sana tahu bahwa Haechan memang dari dulu kekanak-kanakan, tapi ini sungguh berbeda. 

Suara ramai menyadarkan Johnny dan Jaehyun, keduanya bergegas keluar dari kamar dan sudah melihat suasana penyambutan.

"Haechan-aaaaaaa." Mereka bergantian memeluk Haechan yang baru masuk. Haechan yang dipeluk merasa sedikit kikuk, ia berpikir apa ia dan mereka seakrab ini?

"Ayo masuk cepat, diluar suhu udaranya sedang tidak bagus." Manager Shin menegur mereka yang menumpuk di depan pintu.

Haechan digiring  menuju sofa. "Apa kau lapar?" Tanya Taeyong, Haechan menatapnya dan meraba perutnya, merasakan apa ia sudah lapar atau belum. "Hmmm sepertinya iya." Haechan tersenyum malu-malu.

Taeyong terkekeh gemas, begitupun yang lain. "Chan-nie mau kan menunggu sebentar lagi? Makanannya belum matang."

"Eum, tentu."

Dulu Haechan yang penurut akan terasa aneh dan ujung-ujungnya pasti anak itu akan meminta sesuatu, tapi hari ini yang begitu jelas berbeda membuat para member merasa sedikit sedih. Haechan yang penurut memang keinginan mereka dulu, tapi sekarang mereka ingin Haechan yang dulu. Haechan yang cerewet, jail dan pembangkit suasana. Fullsun mereka.

Makan malam sekaligus malam penyambutan atas kembali nya Haechan ke dorm mereka telah usai. Cukup meriah walaupun sederhana. Haechan merasa nyaman di tengah-tengah mereka.

Kini Haechan ada di kamar nya bersama roomate nya, Seo Johnny. Johnny tahu pasti ini akan terasa sedikit canggung diawal. Tapi ia yakin Haechan pasti akan kembali.

"Haechan-a, itu kamar mandi dan ini lemari pakaian milikmu." Johnny menunjuk kamar mandi dan lemari. Haechan memperhatikan setiap ucapan Johnny dan melihat sekeliling kamar. "Ini seperangkat komputer milikmu."

"Milikku?"

"Ya, ini milikmu. Dulu kamu sering ada di sana berjam-jam untuk main game sampai tengah malam."

"Benarkah? Haechan bahkan lupa cara menggunakan nya hyeong," ucap Haechan sambil mengusap keyboard disana.

"Nanti hyeong ajari lagi supaya kamu ingat."

Haechan mengangguk sambil tersenyum pada Johnny, "terimakasih, Johnny hyeong."

"Sama-sama, sekarang ayo cepat tidur. Kau butuh istirahat yang banyak untuk memulihkan kondisi mu."

"Ne, aku ingin membersihkan cuci muka dulu hyeong."

"Ok, jangan lama-lama di kamar mandi ya."

"Ndeeeeee."

Haechan yang sudah ada di kamar mandi segera mencuci wajahnya. "Eomma, Haechan pasti bisa kan? Disini banyak hyeong yang membantu Haechan... Ya, Haechan pasti bisa. Hwaiting Haechan-a."

***

Hwaiting Haechan-aaaaa. Anak bunda pasti bisa💚

Ada yang nungguin ini up tidak? Hehe

AMNESIA ✔Where stories live. Discover now