Tertangkap

1.8K 245 19
                                    


Jadinya semalem gak double up ya hehe. Mianhe, apa ada yang nungguin?







***













"Ada yang kau ketahui manager Jin?"

"Ne, Sajangnim." Manager Jin memberikan sebuah flashdisk. "Semua bukti sudah saya kumpulkan bersama manager yang lain."

Lee Soo Man segera memeriksa flashdisk yang dibawa manager Jin lalu mengambil telepon dan menghubungi sekretaris nya. "Kim, hubungi polisi Choi segera. Kirim data yang aku kirim di email."

"Baik, Sajangnim."

"Aku tak tahu kau sedang menyelidiki ini bersama yang lain dengan kesibukan kalian yang juga padat."

"Kami sebenarnya sudah curiga dari dulu, Sajangnim. DaeWoo sering kali menghilang tak bisa kami hubungi, dan beberapa kali melihat Haechan terluka tapi tak pernah berbicara dan dibelakangnya atau sebelum Haechan datang dengan luka pasti DaeWoo baru datang."

"Haechan juga member lain adalah tanggung jawab kami, maka dari itu kami menyelidikinya secara diam-diam. Tapi sulit sekali mendapatkan buktinya. Dan saat Lucas ikut andil, semuanya terasa lebih mudah. Anak itu berhasil membawa Haechan kembali dan menyimpan penyadap suara di rumah itu untuk memantau keadaan."

"Rekaman suara dan beberapa bukti foto juga vidio ada dalam flashdisk itu, Sajangnim. Kita bisa menjebloskannya kedalam penjara sekarang juga."

"Tak salah aku memilihmu juga yang lainnya sebagai manager. Terimakasih manager Jin. Sekarang biar aku sendiri yang akan mengambil alih semua ini."









***



"Hyeong, apa ini masih lama?"

"Sepertinya dua atau tiga jam lagi, Chenle. Ada apa?"

"Entahlah, hanya perasaan ku agak aneh hari ini."

"Kau sakit?" Renjun yang mendengar ucapan Chenle segera memegang dahi anak itu. "Keningmu hangat, apa kau pusing?"

"Ahhhh, bukan itu Hyeong. Aku memang sedang agak flu dari semalam. Tapi perasaanku yang aneh ini bukan karena itu."

"Lalu?"

"Mark hyeong, aku rindu Haechan Hyeong."

Mark dan Renjun jelas saja terdiam, mereka pun merasakan hal yang sama. Ke khawatiran selalu ada, tapi mereka selalu menutupinya karena tak ingin orang diluar agensi tahu apa yang terjadi dengan Haechan. Bahkan sijeuni mulai bertanya-tanya, apa cedera Haechan separah itu hingga tak pernah muncul di mana pun. Member sendiri pun jika sedang melakukan siaran langsung tak pernah membicarakan Haechan walau di kolom komentar banyak sijeuni yang menanyakannya. Hanya Jaemin yang pernah sekali menjawabnya. "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja." Entah ia menenangkan fans atau menenangkan dirinya sendiri.





***




Panik, tentu saja. Siapa yang tak panik jika penyandraan terjadi padamu? Beberapa saat sebelum polisi benar-benar sampai di lokasi syuting NCT Dream, Jisung sedang mencari udara segar di samping gedung bersama Jeno. Cukup lama mereka disana hingga Jaemin memanggil keduanya untuk makan, tapi Jisung memilih diam dulu disana. Dan kejadian penyanderaan pun terjadi, Jisung melihat aneh mobil-mobil polisi yang tiba-tiba datang dan lebih mengejutkan lagi saat DaeWoo menyeret nya begitu saja dan memasukannya ke dalam mobil.

Dan dalam waktu singkat, kejar-kejaran terjadi. "Daewoo hyeong, berhenti! Aku gak mau celaka!!"

"Diam lah Jisungie. Kau akan ikut denganku sampai aku bisa pergi dari sini."

"A-apa yang akan kau lakukan?"

"Kau tak perlu tahu, kau hanya harus duduk diam dan jangan memecah konsentrasiku. Aishhh polisi sialan itu." Daewoo beberapa kali mengumpat saat tembakan diluncurkan kearahnya. 

Jisung diam, jalanan kota masih sangat ramai. Ia memutar otaknya untuk bisa bebas,  polisi masih terus mengikuti mobil yang Daewoo bawa.

Jisung masih memperhatikan jalan, dan saat benar-benar sepi. Disaat wilayah yang akan mereka lewati minim resiko kecelakaan beruntun. Dengan cepat Jisung memutar setir yang Daewoo pegang.

"YAKKKK APA YANG KAU LAKUKAN."

"AKU HANYA INGIN BERHENTI."

"LEPASKAN JISUNG! ATAU KITA AKAN CELAKA DISINI."

Dengan sekuat tenaga, Jisung menarik setir ke arahnya dan meraih kunci pintu agar terbuka. Disaat terbukanya pintu, Jisung segera melompat dan berguling-guling di aspal. Polisi yang melihat itu segera berhenti dan membantu menyelamatkan Jisung, rombongan yang lain tetap mengikuti gerak mobil yang tadinya oleng kini stabil kembali.

"Nak, kau tak apa?"

"Cukup baik, Pak. Hanya lecet mungkin."

Jisung menatap lututnya celana yang ia gunakan sudah bolong akibat bergesekan dengan aspal, darah di lututnya yang lecet juga terlihat dari bolongan itu. Beberapa goresan di dahi dan lengan juga terlihat, padahal lengannya baru saja baikan setelah kejadian tempo hari.

"Kalo begitu ayo saya antar kembali." Jisung dipapah oleh dua orang polisi dan diantar ke rumah sakit terdekat.

Sedangkan di depan sana, Daewoo terus merutuki kenekatan Jisung yang kini sudah tak ada bersamanya. "Sialan, aku tak punya lagi sandra."

Rencana awalnya untuk menyandra Jisung agar ia bisa lolos dengan mudah karena ia membawa seseorang, apalagi ini salah satu artis dari agensi besar. Tapi gagal total karena kenekaran Jisung yang tak ia kira sebelumnya.

"Arghhh brengsek!" Daewoo keluar dari mobil dan berlari masuk ke perkebunan saat di depannya sudah ada polisi yang menghadang. Tapi belum sempat ia berlari jauh, salah satu dari polisi menembak kaki nya.




***

Ada yang mau kalian katakan atau tanyain ke emak?
Mungkin masih ada yang bingung hehe.

Makasih udah baca, vote dan komen.😘💚

AMNESIA ✔Where stories live. Discover now