Kerja Keras

3.5K 355 10
                                    


Sudah beberapa hari ini seorang Lee Haechan tak banyak terlihat oleh para hyung nya. Berangkat pagi pulang malam dengan jadwalnya sendiri. Haechan hanya terlihat di dorm saat waktu sarapan. Ini membuat para Hyeong nya khawatir
juga penasaran, apa yang Haechan lakukan saat ini. Kenapa disaat masa pemulihan, Haechan malah hilang-hilangan.

Dan karena itu lah, saat sarapan kali ini. Haechan diintrogasi oleh para Hyeong-nya.

"Haechan..."

Haechan yang tengah minum menoleh, masih dengan gelas yang menyentuh bibirnya dan tatapan yang berbinar. Oh tidak, ini menggemaskan.

"Kenapa, Hyeong?"

Seakan tersadar, mereka kembali ke tujuan awal.
"Boleh kami bertanya?"

"Tentu, Hyeong." Haechan mengangguk-ngangguk kecil. Lucunyaaa.

Sambil menahan gemas, Taeyong turun tangan untuk bertanya karena yang lain kini tak bisa fokus. "Beberapa hari ini, kamu kemana?"

"Latihan." Singkat sekali dan tanpa ragu jawaban itu muncul.

"Uhhh, latihan apa?"

"Kemarin dance, hari ini sepertinya vocal."

"HAH?!" Haechan terperanjat kaget. Para hyeong jelas lebih kaget, bagaimana bisa mereka tidak diberi tahu hal ini.

***

Setelah berbagai pertanyaan yang dilontarkan para Hyeong-nya pagi tadi. Kini mereka semua tanpa terkecuali, mengikuti sang dongsaeng yang beberapa waktu lalu dijemput oleh manager pribadinya.

Dan kini, mereka memasuki ruang latihan yang pantas saja mereka tak pernah berbapapasan dengan dongsaengnya, karena Haechan  berlatih di lantai lain.

"Kamu latihan di sini?“

"Ia Hyeong, Haechan latihan  disini setiap hari."

"Kenapa gak latihan bareng kita aja?" Pertanyaan dari Mark ini malah dijawab oleh manager Haechan. "Agar dia bisa fokus, Mark-ssi. Chaaa, kalian sudah tahu Haechan latihan dimana, sekarang turun ke ruang latihan kalian sendiri sebelum pelatih kalian mengamuk di bawah karena kalian yang tidak ada."

Setelahnya, Haechan melihat para Hyeong-nya yang berlarian dengan panik. "Ayo, Chan."

Haechan mengikuti managernya masuk setelah melihat para Hyeong-nya yang sudah berlarian melewati pintu darurat. Lift yang lama membuat mereka memilih jalur tangga agar cepat, padahal sesaat setelah orang terakhir masuk, pintu lift terbuka. Hihi.

***

W

aktu bergulir cepat, Haechan yang kini tengah kelelahan, berbaring di lantai sesaat setelah melakukan pendinginan pada tubuhnya. Keringat bercucuran, napasnya pun masih terasa berat.

"Ini, minumlah."

Haechan menoleh, melihat sang manager membawa air minum. Ia mendudukkan tubuhnya. Meminum air dengan perlahan sebelum berbaring kembali.

"Lelah?"

"Iya, Hyeong."

"Setelah ini, kita makan lalu kau ku antar pulang." Haechan mengangguk saja. "Kau ingin makan apa?"

"Bisa request?"

"Tentu."

"Aku ingin nasi goreng kimchi malam ini."

"Ok, kalau begitu. Ayo kita jemput makananmu."

"Kajja!" Haechan langsung bangkit dengan semangat, tapi setelahnya ia merasa pusing di kepalanya.

"Pusing?" Haechan mengangguk. "Makanya, jangan langsung berdiri."

"Hehe, mian Hyeong."

"Masih pusing?"

"Tidak... Tapi badanku lemas hehe."

Manager choi tertawa gemas. "Kau ini, yasudah. Diam disini, biar Hyeong yang membereskan barang-barang."

Beberapa menit kemudian, mereka berdua pulang. Pergi makan, lalu pulang dan beristirahat. Haechan yang melihat para Hyeong nya masih berkumpul di ruang tengah hanya bisa pamit tidur. Terlalu lelah untuk bergabung, walaupun ia ingin, tapi tubuhnya berkata lain.

Dan ya, semoga mimpi indah Haechan.

***

Siapapun tolong buat otakku berhenti buat cerita barusebelum yang satu beres😭😭😭
Sebel banget ini otak emak kalo dah ada gambaran pasti langsung bikin cover sama cerita😭

Dan mau tahu siapa yang jadi korbannya sekarang?
















Ayo tebak dulu siapa?








































RENJUN

Ada yang nebaknya bener?

Maaf nak, kamu jadi korban cerita emak selanjutnya. Udah bikin cover sama prolog nya huhu. Debutin atau jangan?

AMNESIA ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum