Dorm 127

2.9K 368 45
                                    

Barusan banget ini chapter tiba-tiba ilang pas mak meleng bentar. Untuk mak nulisnya di note hp, kalo nulis langsung disini alamat gak bakalan update☺

Btw, update pagi gini rame gak ya?

***

Pagi-pagi dorm nct 127 sudah sangat heboh. Pasalnya anak dream dan wayV serta duo S datang ke dorm mereka untuk berkunjung, katanya. Untung saja dorm kali ini cukup besar untuk memuat 23 laki-laki itu.

Beberapa orang ikut Doyoung, Jaehyun dan Taeil untuk memasak di dapur, tapi ada juga yang merecoki, tentu saja.  Sisanya mereka sedang mengobrol atau main game di ruang tengah, Haechan salah satunya. Di kirinya ada Renjun dan di kanan ada Chenle. 

Mereka banyak mengajak Haechan untuk mengobrol dan yang di ajak ngobrol hanya iya-iya saja. Haechan tampak lebih banyak diam dari biasanya. Para Hyeongnya bahkan sudah khawatir takut terjadi apa-apa karena wajah Haechan juga tampak pucat.

"Doyoung-a, Haechan kenapa?" Doyoung yang sedang mengoreng ayam menoleh ke arah ruang tengah yang memang masih terlihat dari dapur.

"Entahlah, ia akhir-akhir ini lebih pendiam. Biasanya masih ada sedikit jahil-jahilnya seperti dulu. Tapi aku juga tak mengerti kenapa dia sekarang lebih banyak diam." Kun mengangguk, ia sesekali masih melirik pada dongsaeng nya itu.

"Johnny bukannya bilang ia sempat beberapa kali melihat Haechan masih bangun saat tengah malam ya?"

Kun menoleh pada Taeil yang duduk di sampingnya, menunggu sup yang ia buat matang. "Apa insomnia? Tapi setahuku  Haechan tipe orang yang mudah tidur."

Doyoung dan Taeil hanya mengedikan bahunya tanda tak tahu. Akhirnya mereka bertiga diam. Sedangkan di ruang tengah, beberapa member sedang melempar lelucon. Terasa sangat ramai di sana, bahkan mereka yang tadi ikut memasak di dapur sampai ikut bergabung di sana. Ya, tinggal finishing saja sebenarnya. 

Tapi, ada satu orang yang tidak terganggu dengan keributan. Dia menutup matanya dengan napas teratur dan bersandar pada dongsaengnya.

Siapa dia?

Jika kaliam menebak itu Haechan, jawabannya iya.

Ia nampak damai, tak terganggu sedikitpun dengan suara Chenle yang tertawa. Awal nya anak itu tak sadar bahwa hyeong nya yang satu itu tidur bersandar padanya, tapi si bungsu menahan pergerakan Chenle yang memang tidak bisa diam. Dan akhirnya Chenle diam setelah tahu kenapa Jisung menahannya untuk bergerak.

Dan diam nya Chenle membuat satu persatu member menyadari tertidur nya Haechan.

"Astaga, anak ini tidur?" Renjun yang disebelahnya menggeleng heran.  Padahal ini pagi, tapi si beruang kecil malah tidur lagi.

"Aaaaa... Kiyowo! Mukanya seperti bayi." Sekarang giliran Jaemin yang memang tidak bisa kuat menahan kegemasan member. Hampir saja ia menerjang Haechan  ingin memeluknya, tapi dua orang disampingnya menahannya. Semua yang disana menahan napas saat hampir saja pergerakan brutal Jaemin terealisasi.

Terimakasih Jeno dan Jisung yang sudah menahanya. Ya kira-kira seperti itu lah tatapan member yang lain.

"Tidurnya pulas sekali." Lucas memperhatikan wajah Haechan.

"Benar, apa dia sering begadang akhir-akhir ini?" Tanya Ten, pasalnya ia melihat ada lingkaran hitam di bawah mata Haechan yang menebal.

"Aku beberapa kali melihatnya melamun tengah malam. Tapi saat aku bergerak ia selalu memejamkan mata kembali, entah benar-benar tidur atau ia pura-pura tidur." Jawab Johnny.

"Sejak kapan." Tanya Taeyong.

"Aku tak tahu pasti. Tapi aku sadar itu saat tiga hari lalu."

Semua terdiam, memikirkan apa yang membuat Haechan sampai tidak bisa tidur.

"SEMUANYA, SARAPAN SUDAH SIAP!" Tiba-tiba Doyoung berteriak dari dapur. Semua langsung menoleh, "SHUTTTT." Doyoung tiba-tiba merasa merinding.

"A-apa?"

"Jangan teriak Hyeong." Lucas berbicara pelan. Jarak lucas yang dekat ke arah dapur membuat Doyoung bisa mendengarnya dengan jelas. "Kenapa, ada apa?"

"Haechan tidur, Hyeong."

"Tidur lagi? Pagi-pagi begini?"

Semua mengangguk. Doyoung mengedarkan pandangannya, mencari dimana Haechan berada. Dan ia mendapati Haechan sedang tertidur di bahu Chenle.

Semuanya terdiam, bahkan Kun dan Taeil sampai ikut ke ruang tengah saat keduanya melihat Doyoung diam di antara sekat dapur dan ruang tengah.

Hening sejenak sebelum semua orang di sana dibuat kaget dengan pergerakan tiba-tiba dari Haechan.

Anak itu tersentak dari tidur, bahkan kedua matanya melebar dengan napas yang tidak teratur. 

"Hyeong." Pandangannya menyendu. Taeyong segera menggeser Renjun. "A-apa? Kau mimpi buruk?" Haechan tidak menjawab, ia malah memeluk Taeyong dan menenggelamkan kepalanya di leher sang leader. 

"Dia datang lagi." Kondisi yang hening membuat semua orang bisa mendengar ucapan Haechan yang begitu pelan.

"Dia? Siapa Channie?"

"Hiks, dia datang lagi Hyeong." Anak itu malah menangis dan mengulang ucapannya.

Taeyong hanya bisa memeluknya erat sambil menepuk bahu beruang kecilnya untuk menenangkan.

Yang lain sekarang bingung, siapa yang dimaksud Haechan dalam ucapannya.

***

Kayaknya ini book gak bakalan panjang chapternya😁

Byebye
Makasih udah baca😘💚

AMNESIA ✔Where stories live. Discover now