Dokter

2.8K 335 36
                                    


Mak mau 15 akun tapi kurang satu, gak apa deh. Komennya banyak jadi mak seneng juga. Jadi inget era pas nulis Step brothers exo yang rame pada masa nya.😁

Happy reading.
Double up nya udah mak tepatin ya 😘

***

Pagi hari telah datang, seperti apa yang dibicarakan kemarin. Yuta dan Taeik menemani Haechan untuk chek-up. Bersama manager pribadi juga pastinya, akhirnya mereka berempat sampai di rumah sakit. Mengambil antrian dan menunggu beberapa saat.

Saat pemanggilan dengan nama Manager nya, mereka berjalan masuk memasuki ruangan dokter. 

"Pagi Haechan-ssi, pagi manager Choi." Ya dokter sudah tahu siapa yang datang kali ini. "Ahhh kau tak hanya berdua dengan manager Choi saja ya? Apa mereka Hyeong mu?" Haechan mengangguk dan dokter menyapa Yuta juga Taeil dengan ramah.

"Kita periksa dulu. Silahkan berbaring Haechan-ssi."

Pemeriksaan fisik dimulai, tekanan darahnya turun dari tekanan darah yang normal. Setelahnya dokter bertanya banyak hal. Yuta, Taeil serta manager Choi diam memperhatikan.

"Apa kau sering merasa de javu? Seperti mengenal atau merasa tak asing dengan situasi yang terjadi di sekitarmu?"

Haechan mengangguk.

"Dokter, boleh saya berbicara sesuatu?"

Dokter menoleh pada Yuta dan mengangguk. "Silahkan."

Yuta menoleh pada Haechan sebentar. "Haechan tidak bisa tidur dengan baik akhir-akhir ini. Apa itu pengaruh dari amnesia nya?"

Sang dokter mengalihkan pandangannya pada Haechan yang sekarang menunduk. "Apa sering mimpi buruk?" Haechan mengangguk pelan. "Kau tak bisa tidur atau takut untuk tidur?" Kembali Dokter mendapat anggukan dari Haechan.

"Dari kapan?"

"Sekitar... Dua minggu belakangngan." Taeil dan Yuta seketika melebarkan kedua matanya tak percaya. "Itu sudah lama, apa kau tak pernah tidur setelah itu?" Yuta menyela.

Haechan menunduk takut. Dokter mencoba menenangkan Haechan yang ketakutan dan akhirnya memberikan beberapa obat untuk dikonsumsi.

"Manager Choi, bisa meminta waktunya sebentar?"

Manager Choi mengangguk. "Kalian bisa kan menjaga Haechan sebentar? Pergilah ke mobil terlebih dahulu." Mereka mengangguk dan pergi dari ruangan Dokter dan manager Choi kembali duduk.

"Ada apa Dokter?"

"Saya menduga ada hal buruk yang terjadi di masa lalunya. Saya sarankan anda untuk menanyakan beberapa hal pada keluarga Haechan. Takutnya ia mengalami trauma masa lalu yang menggangunya sampai sekarang dan menghambat ingatannya kembali karena sistem otak yang memang ingin menghilangkan masa-masa yang membuat trauma pada orang tersebut."

"Baiklah, saya akan mencoba bertanya pada pihak keluarga."

"Kabari saya jika dugaan saya benar."

"Baik, saya permisi dokter."

***

Sedangkan di lain sisi, Haechan masih diam. Yuta menatap Haechan dalam. "Kenapa tak pernah memberitahu Hyeong jika kau sudah mimpi buruk selama itu?"

Taeil mengusap bahu Haechan untuk memberi sedikit ketenangan. "A-aku takut menganggu semuanya."

"Apa karena itu akhir-akhir masa promosi?" tanya Taeil yang diangguki oleh Haechan.

Yuta yang mendengarnya hanya bisa menghela napas tak percaya, adik bungsu di grup nya ternyata sedang tak baik-baik saja sudah selama itu tapi tak ada seorangpun yang tahu. Pantas saja Haechan akhir-akhir ini malah lebih sering menangis setelah tertidur dengan mimpi buruknya , ternyata anak itu sudah tak bisa menahan dirinya lagi.

"Lain kali, jangan seperti itu. Berbicara lah pada Hyeong jika ada yang menggangu pikiranmu. Jangan memendam semuanya sendiri. Jika mimpi buruk lagi, beritahu Hyeong dan yang lain. Hyeong yakin semuanya akan siap menemani Channie agar tak takut lagi untuk tidur."

Haechan mengangguk. "Terimakasih Hyeong." Taeil memeluk nya dan Yuta mengusap surainya lembut. "Jangan takut, ne. Hyeong ada disini bersamamu."


***

Keterangan medis di atas mak ngarang aja ya bestie, ini fiksi jadi iya-iya aja dah.
Mak bukan orang medis jadi pengetahuan permedisan ya cuma sebatas luka gores doang atau pas pmr di sekolah yang udh dari tahun kapan kan wkwkwk.

Makasih udah baca.
Next nya kapan-kapan lagi💚

AMNESIA ✔Where stories live. Discover now