Datang

3.1K 336 32
                                    

Setelah terbagi tiga sesi mak nulis chapter ini... Akhirnya mak bisa update lagi.
Walaupun yang lain masih terbengkalai 😁

Happy Reading... 

***

Comeback berakhir dengan sukses, dan hari ini sampai beberapa hari ke depan mereka  mendapatkan waktu istirahat.

Pagi ini dorm masih sangat sepi. Ya, semua masih bergelung dengan nyaman di dalam selimut mereka masing-masing. Memanfaatkan hari libur dengan betul-betul beristirahat. Dan di tengah hari, akhirnya ada seseorang yang bangun karena kelaparan. Siapa itu? Si bayi beruang nya NCT tentu menjadi yang pertama bangun.

Ia berjalan ke dapur sambil menguap lebar, tangannya mengucek kedua matanya yang di rasa masih berat tapi perut nya meronta ingin diberi makanan.

"Euhhhh, sepi... Belom bangun atau echan emang sendiri?" Haechan bermonolog sambil menoleh kesana-sini. Tapi mengingat roomate nya saja belum bangun, Haechan menyimpulkan semua member juga begitu.

Lapar masih terasa meronta di perutnya, Haechan berjalan ke arah kabinet, mengambil sereal juga mangkuk dan susu. Ya, ia ingin sereal. Tapi tengah hari seperti ini, sereal pastilah kurang cocok untuk makan siang.

Saat baru setengah nya masuk ke perut, Haechan mendengar langkah kaki dari belakangnya. Ia menoleh dan mendapati Jaehyun juga beberapa member yang  sepertinya sama-sama baru bangun.

"Lohhh Channie udah bangun?"  Jaehyun mengambil tempat di samping Haechan.

"Kamu yang pertama bangun, Chan?" Haechan mengangguk. Mulutnya masih mengunyah, ia takut tersedak jika menjawab pertanyaan Hyeong nya disaat mulut penuh.

"Laper banget ya? Ampe lahap begitu makannya." Taeil menatap si bungsu dengan gemas.

"Hehe, iyaaaa. Echan laper tadi, tapi gak ada makanan. Untung masih ada ini."

"Ah iya, kita lupa belum belanja." Doyoung yang membuka kulkas dan melihatnya kosong melompong hanya bisa meratap sekarang.

"Kosong banget, Doy?" Taeil berjalan mendekat dan ikut membuka kulkas.

"Iya, Hyeong. Sarapan pagi yang kemaren itu yang terakhir. Tadinya Aku ingin belanja dulu semalam, tapi ternyata kita semua lelah."

"Untuk sekarang pesan aja, hyeong. Nanti kita belanja bareng-bareng." usul Jaehyun.

"Kamu yang pesankan, Jae. Handphone hyeong ada di kamar soalnya."

"Ok." Jaehyun langsung membuka aplikasi pesan antar dan memesan beberapa jenis makanan. "Kamu mau apa Chan?"  

Haechan melihat apa yang sedang di pesan hyeongnya dan menunjuk satu jenis. "Hanya itu?" Haechan hanya mengangguk. Menghabiskan sisa terakhir sereal nya dan beranjak ke wastafel untuk mencucinya. 

***

Jam 2 siang, penghuni dorm sudah bangun seluruhnya. Mereka sudah makan dan sekarang bersiap untuk pergi berbelanja bulanan.

"Yakin semua ikut?" Tanya Taeyong yang melihat semua membernya sudah siap dengan style nya masing-masing.

"Aku hanya ikut sampai parkiran Hyeong, ada barang yang ingin aku beli di lantai atas nanti," ucap Jaehyun.

"Aku ikut Jaehyun, aku juga ingin membeli sesuatu." Yuta ikut menyahut.

"Baiklah, yang lain bagaimana?"

"Aku ikut belanja. Keperluan ku sudah habis."

"Ok, kita bawa tiga mobil ya."

Akhirnya mereka berangkat dengan Taeil, Johnny dan Yuta yang menyetir. Dua puluh menit akhirnya mereka sampai, tak lupa dengan penyamaran mereka turun.

Dilantai dua mereka berpisah, Yuta dan Jaehyun tentu memisahkan diri. Sedangkan member lain, mereka membawa trolli masing-masing dan berpencar dengan list belanjaan di tangan. Haechan melihat list panjang snack. Tak terlalu banyak jenisnya, tapi banyak jumlah nya. Haechan berhenti, tak memperdulikan dua hyeong yang ada di depannya sudah jauh di depan. Ya, Haechan memisahkan diri saat melihat deretan snack yang ada di rak sebelah. Sedangkan dua Hyeongnya, Johnny dan Jungwoo pergi ke arah minuman dan berbagai keperluan loundry. Mark dan Doyoung pergi ke wilayah buah dan sayur, Taeil dan Taeyong ke daerah Daging dan ikan.

"Ini sudah... Ini juga sudah... Tinggal mencari yang terakhir." Haechan berseru senang dengan jenis terakhir. Apalagi kalau bukan ice krim.

Ia berjalan ke arah dua Hyeong nya tadi pergi karena freezer ice cream dekat dengan wilayah minuman.

Haechan tak memperhatikan jalan, bahunya sempat bersenggolan dengan pengunjung lain. Tentu Haechan segera meminta maaf, tapi orang yang ia tabrak malah bertanya hal aneh yang tidak ia mengerti.

"Ku kura kau sudah mati, kenapa tidak mati saja?"

Haechan tentu saja bingung, kenapa orang di depannya ini membahas kematian. "A-aku... Aku tidak mau."

Orang itu mendekatinya, menepuk belakang kepala Haechan sedikit keras hingga ia meringis. "Cepat lah mati..." Haechan mendorong orang itu.

"Aku tidak mau... AKU TIDAK MAU MATI!" Haechan menutup telinganya, ia berjongkok dan menangis di sana membuat beberapa pengunjung mendekatinya.

"Lohhh Chan, maaf ini kenapa ya?" Johnny yang memang tak jauh dari sana dan memang sedang mencari Haechan mendekati kerumunan yang ternyata memang lah si bungsu 127 itu. Ia bahkan terkejut saat mendengar teriakan yang ia kenal.

"Saya juga tidak tahu, ia sudah berteriak-teriak seperti ini saat saya dan orang-orang datang."

"Maaf, tolong jangan direkam. Ini privasi." Jungwoo mengambil ponsel yang dengan terang-terangan mengambil gambar. Orang itu gelagapan, beberapa orang yang secara diam-diam melakukannya juga berdiri kikuk. "Jika ada berita ini di media, saya tidak segan-segan untuk menindak lanjuti hal ini. Hapus yang sudah kalian ambil."

Sedangkan Johnny ia membawa Haechan yang sudah tak berteriak-teriak tapi masih nampak ketakutan. Ia memapahnya menjauh, bawaannya ia serahkan pada Jungwoo yang meminta bantuan staff di toko tersebut setelah memastikan tak ada yang merekam kejadian barusan.

Beberapa member sudah terlihat menunggu di kasir, Yuta dan Jaehyun yang tadi memisahkan diri juga sudah berada di sana.

"Jo, Haechan kenapa?" Yuta yang pertama kali melihat mereka berdua segera bertanya saat melihat Haechan seperti orang ketakutan.

"Aku juga tak tahu. Aku dan Jungwoo menemukannya sedang berteriak-teriak tadi."

Taeyong melihat sekeliling, ia merasa seperti ada yang memperhatikan mereka. Walau mereka memang idol dan sering merasa diperhatikan, tapi Taeyong merasa ini berbeda.  "Jo, kau bawa Haechan bersama Yuta dan Jaehyun ke mobil. Nanti kami menyusul, aku akan menyelesaikan ini secepat nya."

Johnny mengangguk dan membawa Haechan bersama Yuta  dan Jaehyun. Haechan kini gelisah, mulutnya bergumam tak jelas. Mata nya tak fokus, kata-kata dari orang tadi juga masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Saat sampai di area parkir, ia merasa seperti de javu, sekelebat bayangan muncul di kepalanya. Namun bayangan itu terlihat begitu seram. Ia tertabrak dengan seseorang yang memeluknya kencang.

"Chan... Haechan..." Tiga hyeongnya panik saat Haechan tiba-tiba jongkok di depan mobil yang mereka lewati, mobil itu membunyikan klaksonnya tanda ia memang sedang buru-buru.

Dengan cepat Jaehyun menggendong Haechan. Mobil itu segera pergi begitupun keempat member NCT itu, dengan Haechan yang tentu masih digendong Jaehyun dengan gaya bridal style karena Haechan tiba-tiba lemas. Ia masih sadar tapi badannya tidak bisa ia kondisikan. Kepalanya terasa sakit dan panas namun ia merasa sangat kosong.

Pandangannya yang sedari tadi tidak fokus tiba-tiba saja terdiam saat ia melihat pria yang ia temui di atas tadi. Pria itu menatapnya tajam, lalu pergi saat para member berdatangan. Dan dari sana juga Haechan tak ingat apa-apa lagi.

***

Maaf kalo banyak typo.
Mak gak banyak nge cek hehe.
Semoga masih seneng baca cerita ini dan cerita-cerita emak yang lain walaupun mak tahu kalian bosen nunggu update-an emak yang lama bgt, hehe
Makasih yang udah baca, luv u💚

AMNESIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang