17. The Truth Will Tell (ID)

835 79 11
                                    

"ya peng, aku tahu siapa dia... kami berteman dari saat kami masih muda. harus ku akui aku menaruh perasaan padanya dulu sebelum aku bertemu istriku sekarang tetapi kami sadar bahwa kami tidak bisa bersama jadi aku dengan tidak rela meninggalkannya. saat aku berada di london , aku mendengar kabar bahwa suaminya telah meninggal dan aku cepat-cepat meninggalkan segalanya dan kembali ke bangkok untuk segera menemuinya. aku yang membantunya untuk kabur dari kepolisian dan mencarikannya tempat tinggal baru"

singto terkaget dengan ucapan yang baru saja dilontarkan tuan besar sangpotirat "jadi pria itu anda ?" pria itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat hingga buku-buku tangannya hampir memutih

"ya , aku yang membantu ibumu kabur, dan sebagai imbalannya ibumu membantuku mengurusi penggelapan pajak perusahaan kami. " tubuh pria tua sangpotirat itu terjatuh ke lantai , bersujud memohon pada pria muda dihadapannya. wajahnya basah karena derai air mata yang terus keluar. kedua tangannya memegang kaki pria muda itu dan terus bersujud untuk memohon "singto!! jika kau ingin membunuhku , bunuhlah aku sekarang! tapi aku bersumpah padamu bukan aku yang membunuh ibumu! bertahun - tahun ku habiskan hidupku demi ibumu , aku yang pertama kali menemukan mayat ibumu bahkan aku tidak bisa melakukan apapun untuknya saat dia menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuanku. aku tidak bisa memegang kata-kataku sendiri untuk selalu melindunginya. maafkan aku singto, maafkan aku"

pria muda itu seperti ingin menendang pria tua yang sedang bersujud memohon di kakinya. segalanya yang keluar dari mulut pria tua itu seperti paku yang bertubi-tubi menancap di tubuhnya. dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. hanya air mata dan rasa sakit yang amat sangat parah yang bisa dia rasakan saat ini.

"aku bersumpah, singto ! bukan aku yang membunuh ibumu! aku yang menemukannya untuk pertama kalinya dan aku pergi meninggalkannya begitu saja karena aku terlalu pengecut dengan diriku sendiri. maafkan aku singto seharusnya aku bisa menyelamatkan ibumu, maafkan aku!"

"kalau bukan anda jadi siapa yang membunuh ibuku, hah?" singto menendang tubuh pria tua itu dengan sangat kuat hingga tubuh jatuh tersungkur ke lantai. dia berjalan perlahan menuju tubuh lemah pria itu, mencengkram kerahnya dengan kau . wajahnya yang memerah dan marah , dia membawa pria tua itu untuk mendekat ke hadapan wajahnya "kau, bilang saja kau yang membunuh ibuku, bajingan! karena aku mempunyai bukti bahwa kau lah yang telah membunuh ibuku"

"sumpah, aku bersumpah bukan aku! singto! aku mengakui aku yang menemukan ibumu untuk pertama kalinya, kemudian aku pergi meninggalkan ibumu begitu saja saat aku mendengar suara anak kecil yang semakin mendekat, aku kabur setelah itu. aku hendak mengunjungi ibumu untuk menanyakan kabarnya dan memberikan uang untuknya karena sudah membantuku selama ini. sumpah , singto bukan aku!"

"aku yang membunuhnya!!"

sebuah suara teriakan yang gemetar memecah pertikaian tersebut.

nyonya besar sangpotirat berdiri tak jauh dari mereka sambil menyilangkan kedua tangannya.

singto melepaskan cengkeramannya dari tuan besar sangpotirat , bahkan wajah tuan besar sangpotirat tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja diucapkan oleh istrinya.

"aku yang membunuh ibumu, bahkan aku kaget kau tiba-tiba muncul di hadapan keluargaku"

"sayang, apa maksudmu ? itu tidak benar khan ?"

"ya aku yang membunuhnya, kenapa? kau harus mengatakan yang sebenarnya padanya bahwa pam adalah anakmu dengannya bukan?"

kedua mata singto membulat , kepalanya semakin berdenyut hebat "pam? jadi pam bukan?"

The Bone Breaker And His Lover (Eng Sub X indo Sub) Complete!Where stories live. Discover now